Mengenal NFT, Saudara Cryptocurrency yang Ikut Populer

Date:

NFT naik daun. Mengikuti si sulung, cryptocurrency, aset digital berjuluk non-fungible token (NFT) ini kini makin populer.

Pada 2020 lalu, selebritis Amerika Serikat (AS) Paris Hilton menjual gambar kucing peliharaan yang diproduksi secara digital. Gambar itu laku menggunakan uang kripto Ethereum senilai 40 ETH, setara US$17.000 atau RP245 juta. 

Kemudian ada juga Bos Twitter, Jack Dorsey, yang menjual cuitan pertamanya sebagai aset NFT. Cuitan yang sertifikat kepemilikannya telah tersimpan secara digital itu laku US$2,5 juta atau Rp35 miliar.

Di Indonesia, gelombang popularitas NFT juga mulai bangkit. Hal ini tercermin dari lakunya lukisan NFT milik peneliti dan penulis Denny JA yang bertajuk 'A Potrait of Denny JA - 40 Years in the World of Ideas' seharga 27,5 WETH atau sekitar Rp 1 miliar. Denny menjualnya melalui situs lelang OpenSea.

Lantas apa sebenarnya NFT? Fakta menarik apa yang perlu kamu tahu? Big Alpha merangkumnya untuk kamu. 

1. Apa itu NFT?

Secara harfiah, NFT alias non-fungible token adalah token yang tak dapat dipertukarkan. NFT adalah token digital yang dikaitkan ke sistem blockchain. Yup, jika kamu dengar blockchain pasti bakal teringat dengan cryptocurrency. 

Prinsip kerja NFT memang tidak jauh berbeda dengan mata uang kripto. Bedanya, NFT tidak bisa dipertukarkan tetapi bisa diperjualbelikan. 

Dalam memperjualbelikan sebuah barang, NFT akan berperan sebagai sertifikasi kepemilikan barang tersebut. Untuk saat ini, barang yang ramai diperjualbelikan dengan NFT adalah karya seni.

2. Apa yang bisa ditransaksikan dengan NFT?

Banyak barang yang bisa diperjualbelikan dengan NFT. Meski memang saat ini karya seni adalah produk yang paling banyak diperdagangkan dengan NFT. 

Setiap transaksi blockchain akan dicatat secara permanen. Dengan begitu, NFT akan memberikan cara untuk menilai objek secara online oleh sang pemilik. Misalnya, seorang seniman mengaitkan NFT pada karyanya. Dia bisa memasang harga atas setiap NFT yang diperdagangkan. 

3. Cara jual-beli NFT

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin melakukan transaksi NFT. Pertama, kamu harus memiliki dompet kripto. Kedua, tentukan uang kripto yang dipakai untuk transaksi. Sebagai informasi, sebagian besar NFT bisa diperjualbelikan dengan Ethereum (ETH).

Transaksi bisa dilakukan di pasar NFT seperti OpenSean, Mintable, Nifty Gateway, dan Rarible. Untuk menjual, kamu harus mengunggah konten yang dijual ke pasar NFT. 

Pada prinsipnya, semua orang bisa membuat NFT-nya sendiri. Asal punya dompet kripto, memiliki ETH, dan terkoneksi dengan pasar NFT maka kamu bisa menautkan konten digital dengan NFT. 

4. Volume penjualan NFT terus menanjak

Produk NFT makin laris manis. Volume penjualan NFT pada kuartal III 2021 mencapai US$10,7 miliar atau setara Rp152,3 triliun. 

Khusus di OpenSea, pasar NFT terbesar, penjualannya mencapai US$3,4 miliar atau setara Rp48,4 triliun pada Agustus 2021 saja. Lonjakan penjualan NFT ini didukung kenaikan harga sebagian besar mata uang kripto selama pandemi Covid-19. Seperti kita tahu, transaksi jual beli NFT menggunakan uang kripto terutama Ethereum. 

5. Rekor baru NFT, baju digital Dolce Gabbana

Rekor penjualan NFT baru saja dipecahkan oleh Dolce & Gabbana melalui rancangan busana digital. Dolce & Gabbana merilis koleksi Collezione Genesis hasil kolaborasi dengan UNXD, sebuah marketplace yang khusus mengkurasi karya seni digital. 

Nah, semua koleksi yang terjual lewat lelang memiliki nilai total 1.885,719 Ether (Ethereum) atau hampir setara US$ 5,7 juta (Rp 81,2 miliar).