Memahami Perbedaan Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja 2021
[Waktu baca: 4 menit]
Secara umum, berdasarkan penggunaannya, kredit non-konsumsi yang disalurkan oleh bank dibagi menjadi dua jenis: kredit investasi dan kredit modal kerja. Apa perbedaan kredit investasi dan modal kerja tersebut?
Pada dasarnya, kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada debiturnya untuk membiayai kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Jangka waktu kredit ini biasanya dalam jangka pendek.
Sementara itu, kredit investasi adalah kredit yang diberikan bank kepada debiturnya untuk membiayai proyek baru atau ekspansi suatu perusahaan. Jangka waktu kredit ini biasanya dalam jangka menengah dan jangka panjang.
Dengan kata lain, perbedaan kedua jenis kredit ini ada pada peruntukan atau kegunaan serta jangka waktunya. Jangka waktu kredit investasi lebih panjang daripada kredit modal kerja. Data kredit investasi dan kredit modal kerja dapat digunakan sebagai salah satu indikator perekonomian suatu negara. Di Indonesia, Bank Indonesia secara berkala merilis data kredit investasi dan kredit modal kerja.
Kredit Modal Kerja (KMK)
Di luar Indonesia, kredit modal kerja biasa disebut sebagai working capital loan. Secara umum, kredit ini digunakan oleh perusahaan untuk membiayai berbagai keperluan jangka pendek seperti pembayaran gaji hingga pembayaran utang.
Salah satu contoh perusahaan yang biasa menggunakan fasilitas KMK adalah perusahaan yang bisnisnya memiliki siklus tertentu. Sebagai contoh, perusahaan konstruksi.
Perusahaan konstruksi, termasuk perusahaan yang berskala kecil, biasanya mendapatkan proyek yang didanai oleh berbagai pihak, salah satunya pemerintah. Untuk mendapatkan proyek itu, perusahaan konstruksi itu mengikuti lelang di awal atau pertengahan tahun.
Dalam situasi tertentu, perusahaan konstruksi belum mendapatkan proyek di awal tahun melainkan di pertengahan atau akhir tahun. Dengan demikian, perusahaan itu belum mendapatkan pemasukan yang cukup di awal tahun. Arus kas belum mengalir dengan lancar.
Kendati belum memiliki pemasukan, perusahaan itu memiliki sejumlah kewajiban mulai dari pembayaran gaji karyawan hingga pembayaran bunga atau pokok pinjaman. Nah, dari mana perusahaan itu menyelesaikan kewajiban itu jika belum memiliki pemasukan? Salah satunya dari kredit modal kerja.
Perusahaan itu menggunakan kredit modal kerja untuk membiayai berbagai kebutuhan jangka pendeknya. Saat telah mendapatkan pemasukan, perusahaan itu akan melunasi utang beserta bunga dari kredit tersebut.
Kredit Investasi
Berbeda dari kredit modal kerja, kredit investasi (investment loan) biasanya digunakan oleh suatu pihak untuk membiayai berbagai kebutuhan jangka panjang seperti pembelian aset, mulai dari tanah, bangunan dan sebagainya.
Pembelian aset itu dilakukan sebagai bagian dari upaya pihak tersebut mendirikan perusahaan baru atau melakukan perluasan usaha. Sebagai contoh, perusahaan sepatu yang telah memiliki pasar yang kuat di Pulau Jawa hendak memperluas usahanya di Sulawesi.
Di Sulawesi, perusahaan sepatu ini membutuhkan berbagai aset baru seperti pabrik, properti dan peralatan untuk mendukung perluasan usaha tersebut. Salah satu solusi bagi perusahaan sepatu tersebut dalam mendapatkan dana untuk membiayai ekspansinya adalah menggunakan fasilitas kredit investasi dari perbankan.
Tidak seperti kredit modal kerja yang bertenor pendek, kredit investasi memiliki jangka waktu yang lebih panjang. Dengan kata lain, perusahaan memiliki waktu yang lebih panjang untuk melunasi utang beserta bunganya.
Bagaimana Prediksi Penyaluran Kredit 2021?
Penyaluran dua kredit ini dapat menjadi indikator perkembangan perekonomian. Saat ekonomi bergerak, para pelaku usaha memiliki kepercayaan diri untuk menggunakan fasilitas kredit karena yakin mampu melunasi kewajibannya.
Sebaliknya, saat ekonomi lesu, pelaku usaha menahan diri untuk menggunakan fasilitas kredit ini karena khawatir tidak mampu melunasi kewajibannya. Kondisi ini dapat dicermati pada kuartal 2/2020 saat ekonomi Indonesia terpukul oleh wabah corona.
Berdasarkan Survei Perbankan Bank Indonesia Triwulan IV/2020, permintaan kredit baru seperti kredit investasi dan kredit modal kerja terkontraksi pada kuartal 2/2020. Kontraksi itu sebelumnya tidak terjadi pada kuartal 2 dalam beberapa tahun terakhir.
Survei dari bank sentral tersebut juga mengindikasikan penyaluran kredit baru akan meningkat pada triwulan I/2021. Hal ini terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru triwulan I/2021 sebesar 49,4% atau meningkat dari 25,4% pada triwulan IV/2020.
Menurut survei itu, para responden optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2021. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 7,3% secara year-on-year. Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.
Nah, bagi kamu yang memiliki bisnis, apakah berencana mengambil kredit investasi atau kredit modal kerja tahun ini? Semoga bisnismu lancar dan semakin berkembang, ya!
Date: