Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus 0,74% Kuartal I/2021

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih minus 0,74 persen pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan kuartal I/2020.

Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Rabu, 5 Mei 2021, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau kuartal IV/2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi 0,96 persen pada kuartal I/2021. 

Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi minus 0,74 persen pada kuartal I/2021 itu lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang minus 2,19 persen (kuartal IV/2020), minus 3,49 persen (kuartal III/2020) dan minus 5,32 persen (kuartal II/2020).

Perbaikan itu terjadi seiring perbaikan ekonomi global pada kuartal I/202. Sejumlah mitra dagang Indonesia seperti China, Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, Hong Kong dan Uni Eropa, mulai mengalami perbaikan ekonomi pada tiga bulan pertama 2021.

Seperti diketahui, kondisi ekonomi Indonesia turut ditentukan pula kondisi ekonomi negara-negara mitra dagang karena Indonesia mengekspor barang dan jasanya ke negara-negara tersebut. 

Perbaikan ekonomi yang dialami oleh Indonesia dan negara-negara lain itu terjadi setelah program vaksinasi corona dimulai secara masif. Di Indonesia, program vaksinasi telah dimulai sejak Januari 2021 dan terus ditingkatkan jumlahnya oleh pemerintah.

Pada kuartal I/2021, sejumlah aktivitas ekonomi masih terkontraksi, di antaranya:

  • Perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya masih mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,46 persen karena penurunan penjualan mobil dan motor.
  • Transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 13,12 persen dipengaruhi adanya pembatasan mobilitas yang berdampak pada penurunan trafik penumpang berbagai moda transportasi dan jumlah perjalanan moda transportasi.
  • Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 7,26 persen karena adanya pembatasan mobilitas, dan tutupnya sejumlah hotel dan restoran
  • Penjualan eceran mengalami kontraksi pada seluruh kelompok penjualan, antara lain makanan, minuman, dan tembakau, sandang, suku cadang dan aksesoris, bahan bakar kendaraan, barang budaya dan rekreasi, serta barang lainnya.

Belum lama ini kami mengulas mengenai kondisi ekonomi Indonesia setelah setahun pandemi melanda Indonesia. Simak ulasannya lebih lengkap dalam: Setelah Setahun Pandemi: Ekonomi Membaik atau Tidak?