Minyak Sawit untuk Apa? Ini Kegunaan CPO di Hidup Kita

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Saat membicarakan minyak kelapa sawit atau versi mentahnya yang dikenal sebagai CPO (crude palm oil), duet dua negara Indonesia-Malaysia pasti akan ikut disebut. Duo negara yang bertetangga ini yang mendominasi produksi minyak sawit dunia. 

Saking digdayanya Indonesia dan Malaysia dalam memproduksi dan mengekspor minyak kelapa sawit mentah ke seluruh dunia, Uni Eropa pun tak tinggal diam. 

Uni Eropa berkali-kali berusaha menjegal produk sawit Indonesia dengan menetapkan tarif bea masuk produk sawit. Uni Eropa menggunakan alasan peran perusahaan sawit dalam deforestasi hutan dan peningkatan emisi karbon dalam kampanye anti-sawitnya. 

Tapi kalau dilihat dari kacamata Indonesia dan Malaysia, penolakan terhadap produk sawit ini hanya senjata Uni Eropa untuk melindungi kepentingan pasar domestik mereka dari serbuan minyak nabati dengan harga murah. 

Namun kebijakan Uni Eropa untuk menjegal produk sawit ternyata tak cukup ampuh menahan laju kenaikan harga CPO. Pada awal Mei 2021, harga CPO Malaysia tembus ke rekor tertinggi di atas 4.200 ringgit per ton. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun. 

Kenaikan harga ini didorong oleh pulihnya kembali industri pengolahan di seluruh dunia, namun belum dibarengi ketersediaan pasokan CPO dari Indonesia-Malaysia yang memadai.

Pada saat ini, ada banyak perusahaan yang mengolah kelapa sawit di Indonesia. Sebagian di antaranya telah menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Pergerakan harga saham perusahaan-perusahaan tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh pergerakan harga CPO di pasar global. Kami mengulas dampak tersebut terhadap kinerja perusahaan sawit di Indonesia di artikel ini: Dampak Laju Harga CPO Bagi Emiten Perkebunan (AALI, LSIP, TBLA)

Yang menjadi pertanyaan banyak orang, untuk apa sih minyak sawit itu? Apa kegunaannya? Berikut ini sejumlah kegunaan minyak sawit!

1. Bahan Baku Minyak Goreng

Dari hasil pengolahan minyak sawit (CPO), didapat minyak nabati dan minyak bukan nabati. Minyak nabati adalah bahan dasar dari produk minyak goreng dan margarin. Sementara minyak bukan nabati adalah bahan dasar dari biodiesel dan sabun. 

Minyak goreng ini pun penggunaannya sangat luas, dari rumah tangga, restoran, sampai industri besar seperti pabrik makanan ringan. 

2. Bahan Baku Produk Makanan

Setelah jadi produk margarin, produk turunan dari minyak sawit ini bisa diolah lagi jadi berbagai produk makanan seperti mentega, eskrim, cokelat, selai kacang, krimer, hingga berbagai kue kering dan biskuit.

3. Campuran Biodiesel

Sejak 2015, pemerintah Indonesia gencar meningkatkan pemanfaatan minyak nabati sebagai bahan bakar. Konsep ini dituangkan dalam biodiesel. Minyak sawit bisa dicampurkan ke dalam solar dalam takaran tertentu, atau bisa 100 persen minyak sawit sebagai bahan bakar nabati (BBN). 

Pada 2020 lalu, PT Pertamina (Persero) sudah berhasil memproduksi bahan bakar dengan 100 persen dari minyak nabati atau disebut D-100. Kendati begitu, implementasi di lapangan sendiri baru Biodiesel 30 persen yang sudah dipakai. 

Kebijakan untuk memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan bakar ini digulirkan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia dalam impor minyak mentah. Apalagi bahan baku minyak nabati sendiri, bisa diperoleh secara berlimpah di Indonesia. 

4. Bahan Baku Kosmetik

Tahu nggak sih kamu kalau sekitar 70 persen produk kosmetik di dunia mengandung minyak kelapa sawit? Angka ini ditampilkan dalam sebuah artikel BBC. Minyak kelapa sawit sendiri diakui sebagai produk alami yang aman dijadikan bahan baku kosmetik. 

Minyak kelapa sawit disebut berfungsi melembabkan dan memberikan tekstur yang diinginkan terhadap sebuah produk kecantikan. Produk turunan minyak sawit juga digunakan sebagai conditioning agents-occlusive dan dapat juga dipakai sebagai viscosity increasing agents-nonaqueos. 

5. Lapisan Baja

Dalam industri baja, minyak sawit digunakan untuk melapisi produk baja dan besi agar lebih tahan terhadap karat atau korosi. 

Selain lima manfaat di atas, kegunaan minyak sawit sebenarnya masih banyak. Di antaranya, bahan baku pomade, mendinginkan kulit yang mengalami luka bakar, menetralisir rasa pedas, bahan baku pasta gigi alias odol, membantu penyamakan kulit (untuk tas atau dompet dari kulit hewan), hingga sebagai kompos.