Mengintip Saham Emiten Milik Garibaldi "Boy" Thohir
[Waktu baca: 4 menit]
Salah satu orang terkaya di Indonesia adalah Garibaldi "Boy" Thohir. Menurut majalah Forbes, Boy adalah orang terkaya nomor 15 se-Indonesia pada akhir 2020. Kekayaannya diperoleh dari berbagai bisnis, mulai dari batubara sampai restoran.
Sebagian perusahaan yang dimiliki oleh kakak kandung Menteri BUMN Erick Thohir ini terdaftar sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Di berbagai perusahaan itu, Boy tidak hanya tercatat sebagai pemegang saham, melainkan juga direksi serta komisaris.
Malang melintang di dunia bisnis sejak 1990an, Boy diperkirakan oleh Forbes memiliki kekayaan sekitar US$1,65 miliar per akhir 2020. Boy merupakan anak dari Teddy Thohir, salah satu pendiri grup Astra International bersama William Soeryadjaya.
Apa saja perusahaan yang dimiliki oleh Boy yang juga komisaris Gojek ini? Berikut ini daftarnya:
1. ADRO
Boy Thohir adalah pemilik sekaligus Presiden Direktur Adaro Energy (ADRO). ADRO adalah salah satu perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia. Di ADRO, Boy memiliki saham secara langsung sebesar 6,18%.
Dengan kapitalisasi pasar mencapai lebih dari Rp40 triliun pada Januari 2021, ADRO adalah emiten batubara dengan aset terbesar. Saat melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2008, dana yang diraup ADRO mencapai Rp12,1 triliun atau salah satu yang terbesar dalam sejarah pasar modal Indonesia.
2. MDKA
Saham emiten lain yang dimiliki oleh Boy Thohir adalah Merdeka Gold Copper (MDKA). MDKA merupakan perusahaan yang menambang emas di Banyuwangi, Jawa Timur. Di MDKA, Boy menjadi komisaris sekaligus memiliki saham secara langsung sebesar 8,95%.
MDKA adalah salah satu saham yang masuk Indeks LQ-45 periode Agustus 2020-Januari 2021. Saham ini merupakan salah satu dari sedikit saham LQ-45 yang harganya telah bangkit setelah mengalami koreksi besar-besaran pada Maret 2020 akibat kepanikan investor seluruh dunia terhadap penyebaran awal virus corona di Indonesia.
Setelah mengalami harga terendahnya di Rp905 per 23 Maret 2020 sepanjang 2020 seperti hampir semua saham di BEI, harga MDKA kini terus merangsek naik dengan bergerak di level Rp2.000an beberapa pekan terakhir pada awal Januari 2021.
Baca juga: Daftar Saham Grup Salim 2021
3. WOMF
Boy Thohir merupakan salah satu pendiri perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor terkemuka, WOM Finance (WOMF). Dalam sebuah wawancara dengan Detik Finance, Boy bercerita bahwa dirinya mendirikan WOM Finance dengan modal Rp5 miliar, selain dana dari perusahaan Ometraco RP5 miliar dan utang dari Bank Tiara Rp50 miliar.
Dalam perkembangannya, WOM Finance kemudian dibeli oleh BII dengan harga US$150 juta. Boy kemudian memutuskan menjual 70% saham WOM Finance dan 30% saham sisanya masih dipertahankan.
Mengacu kepada Laporan Tahunan WOM Finance 2019, Boy memiliki saham WOM Finance secara tidak langsung melalui Wahanaartha Harsaka. Perusahaan itu dimiliki oleh Boy beserta sejumlah mitra bisnisnya dan sejumlah anggota keluarganya seperti Edna Thohir, Erick Thohir, M.Thohir dan sebagainya.
4. ESSA
Boy memiliki saham di Surya Eka Perkasa (ESSA) melalui PT Trinugraha Akraya Sejahtera yang memiliki sekitar 25% saham perusahaan tersebut. Di perusahaan pemurnian dan pengolahan gas bumi tersebut, Boy pernah menjadi direktur utama selama beberapa tahun walaupun kemudian mengundurkan diri. Boy kini menjadi komisaris di ESSA.
5. PORT
Boy memiliki saham Nusantara Pelabuhan Handal (PORT) melalui Episenta Utama Investasi. Episenta merupakan perusahaan yang dikendalikan oleh Boy dan memiliki 74% saham PORT. Dalam perusahaan ini, Boy tidak menjadi direksi atau komisaris.
PORT merupakan perusahaan yang mengelola pelabuhan peti kemas. Didirikan pada 2003, PORT melakukan IPO pada Maret 2017. Aksi korporasi itu menjadikan PORT menjadi perusahaan pengelola pelabuhan terintegrasi pertama yang IPO di BEI.
Date: