Mengenal Investasi ORI (Obligasi Negara Ritel)

Date:

[Waktu baca: 6 menit]

ORI adalah singkatan dari Obligasi Negara Ritel. Pengertian ORI adalah instrumen investasi yang ditawarkan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan kepada investor individu.

ORI merupakan instrumen investasi yang aman, menawarkan bunga yang biasanya lebih tinggi daripada deposito bank BUMN dan bisa diperjualbelikan.  ORI adalah instrumen investasi yang dapat menjadi alternatif bagi investor selain reksadana, saham, properti, emas dan sebagainya. Dengan berinvestasi di ORI, kamu juga berpartisipasi dalam pembangunan nasional, lho!

Untuk mengenal investasi ORI secara lebih lengkap, simak penjelasan berikut:

Apa Untungnya Investasi ORI?

Keuntungan berinvestasi ORI adalah mendapatkan kupon dan berpotensi mendapatkan capital gain. Kupon adalah sejenis bunga yang diberikan oleh pemerintah kepada investor setiap bulannya.

Dalam masa penawaran ORI, pemerintah biasanya mengumumkan kupon senilai "x,xx%". Nah, itu adalah besaran kupon yang didapatkan oleh investor dari berinvestasi ORI.

Kupon ORI biasanya dibayarkan oleh pemerintah kepada investor setiap tanggal 15. Kupon itu langsung masuk di rekening bank yang didaftarkan oleh investor ketika pembelian. 

Di samping kupon, investor juga berpotensi mendapatkan keuntungan modal (capital gain) saat berinvestasi ORI. Capital gain ini bisa diperoleh ketika menjual obligasi tersebut dengan harga lebih tinggi daripada harga beli.

Berapa Kupon ORI?

Kupon ORI yang ditetapkan pemerintah bervariasi di setiap ORI yang diterbitkan. Pada umumnya, besaran kupon ORI disesuaikan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia, BI 7 Day Reverse Repo Rate.

Berikut ini tren kupon ORI dari seri 001 sampai seri 017:

Apakah Kupon ORI dapat berubah?

Tidak. Kupon ORI bersifat tetap (fixed rate) atau tidak berubah-ubah hingga jatuh tempo. Kupon ORI berbeda dibandingkan dengan kupon saudaranya, Savings Bond Ritel (SBR),yang bersifat mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) atau disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali.

Apakah Investasi ORI Aman?

Aman. ORI jelas bukan investasi bodong. Pembayaran duit pokok investasi dan kupon disediakan dalam APBN dan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

Sepanjang sejarah penerbitannya sejak 2006, pemerintah belum pernah mengalami gagal bayar dalam hal pembayaran kupon dan nilai pokok investasi. 

Apa Sih Risiko Investasi ORI?

Setiap instrumen investasi memiliki risikonya masing-masing. Keuntungan dan risiko adalah dua sisi dalam satu koin yang sama. Risiko investasi ORI antara lain risiko gagal bayar, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko peraturan dan sebagainya.

Risiko gagal bayar adalah kondisi dimana imana penerbit obligasi gagal memenuhi kewajibannya membayar nilai pokok investasi dan kupon (bunga) obligasi tersebut.

Risiko likuiditas adalah risiko dimana investor yang sedang membutuhkan dana dalam waktu cepat kesulitan untuk menjual obligasi di harga wajarnya di pasar sekunder.

Sementara itu, risiko pasar dapat terjadi apabila investor menjual obligasi di pasar sekunder sebelum jatuh tempo dengan harga jual yang lebih rendah dibandingkan dengan harga beli.

Di sisi lain, risiko perubahan peraturan dapat terjadi apabila pemerintah mengubah peraturan terkait, misalnya, besaran pajak obligasi. Pada saat ini, pajak penghasilan (Pph) obligasi ditetapkan sebesar 15% dari kupon. 

Berapa Lama Jangka Waktu Investasi ORI?

Pada umumnya, jangka waktu kepemilikan ORI selama 3 tahun. Tenor ORI pernah mencapai 5 tahun dalam ORI 005 yang diterbitkan pada September 2008

ORI memiliki ketentuan Minimum Holding Period (MHP) dimana investor belum boleh memindahbukukan kepemilikan ORI-nya. Setelah melewati masa MHP, ORI dapat dijual di pasar sekunder. 

ORI Bisa Dijual, Maksudnya?

Ya, ORI bisa dijual di pasar sekunder setelah melewati masa minimum holding period (MHP). Pasar sekunder adalah pasar untuk menjual ORI kepada sesama investor domestik.

Pasar ini berbeda dari pasar primer atau pasar dimana investor membeli ORI. Saat menjual ORI di pasar sekunder, investor berpotensi mengalami capital gain atau capital loss.

Capital gain adalah potensi keuntungan ketika menjual obligasi tersebut dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli. Sebaliknya, capital loss adalah potensi kerugian ketika menjual obligasi tersebut dengan harga yang lebih rendah daripada harga beli.

Capital loss ini dapat dihindari dengan cara tidak menjual ORI hingga jatuh tempo. 

Apakah ORI Syariah?

Tidak. Penerbitan ORI tidak menggunakan struktur akad. Surat berharga untuk ritel yang diterbitkan pemerintah yang menggunakan struktur akad dan dikelola berdasarkan prinsip syariah adalah Sukuk Ritel atau Sukuk Tabungan.

Sukuk Ritel (SR) atau biasa disingkat Sukri lebih mirip dengan ORI karena dapat dijual di pasar sekunder.

Bagaimana Cara Menghitung Kupon ORI?

Berikut ini simulasi perhitungan ORI dengan contoh ORI dengan menggunakan modal Rp3 miliar dan kupon 6,40%. Apabila kamu ingin menghitung kupon ORI seri lainnya bisa mengganti besaran kupon dan modalnya.

Berapa Pajak Kupon ORI?

Pajak penghasilan (PPh) kupon ORI itu sebesar 15% atau lebih rendah daripada pajak bunga deposito sebesar 20%.

Buat Apa Dana yang Diterima Pemerintah?

Semua dana yang diperoleh pemerintah dari penerbitan ORI biasanya digunakan untuk pembangunan nasional. 

Dalam masa tertentu, misalnya masa pandemi virus corona, dana yang diperoleh pemerintah bakal dipakai buat penanganan dan pemulihan dampak pandemi virus corona, mulai dari bidang kesehatan sampai dukungan buat UMKM.

Di Mana Beli ORI?

Kamu bisa beli ORI di mitra distribusi resmi yang bekerjasama dengan pemerintah dan mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Mitra distribusi itu bisa bank, perusahaan sekuritas atau aplikasi investasi.

Proses pembelian ORI sangat sederhana dengan 4 langkah berikut:
1. Registrasi
2. Pemesanan
3. Pembayaran
4. Konfirmasi