Mengenal Holding BUMN Ultra Mikro yang Digagas Pemerintah

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Pemerintah melalui Kementerian BUMN berencana membentuk holding BUMN ultra mikro yang melibatkan tiga BUMN yaitu Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani.

Pada saat ini, pemerintah sedang memproses pembentukan holding tersebut. Pada Kamis, 18 Maret 2021, pemerintah menggelar rapat dengan Komisi VI DPR membahas pembentukan holding tersebut.

Jika holding ini terbentuk maka akan menjadi holding keenam yang dimiliki oleh BUMN. Holding BUMN yang telah terbentuk antara lain:

  • Holding BUMN minyak dan gas
  • Holding BUMN semen
  • Holding BUMN perkebunan
  • Holding BUMN tambang
  • Holding BUMN asuransi dan penjaminan
  • Holding BUMN pupuk

Seperti diketahui, holding BUMN adalah pembentukan induk usaha BUMN yang membawahi BUMN lain dengan kegiatan usaha yang mirip atau terkait. Berdasarkan pengalaman pembentukan holding, ada perubahan status perusahaan dari BUMN menjadi anak usaha BUMN bagi perusahaan yang bergabung dalam holding tersebut.

Salah satu contohnya adalah pembentukan holding BUMN tambang yang melibatkan Antam (ANTM), Bukit Asam (PTBA) dan Timah (TINS). Mereka bergabung dalam holding BUMN tambang di bawah Inalum dengan nama holding MIND ID.

Jika ANTM, PTBA, TINS dulunya adalah BUMN maka setelah bergabung dalam holding tambang menjadi anak usaha BUMN. Inalum sebagai induk sendiri tetap menjadi BUMN. Ada proses pengalihan saham (seri B) yang sebelumnya dimiliki oleh pemerintah kepada induk holding. 

Namun, kontrol masih berada di tangan pemerintah karena pemerintah masih memegang saham seri A yang memiliki berbagai wewenang khusus, mulai dari mengganti AD/ART sampai mencopot direksi atau komisaris.

Kembali ke holding ultra mikro. Rencana pembentukan holding ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu, setidaknya wacananya muncul pada 2020. Salah satu tujuan pembentukan holding ini adalah memperluas akses pembiayaan mikro kepada pelaku usaha mikro.

Seperti yang pernah diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sejumlah kesempatan, penerima pembiayaan mikro diharapkan dapat meningkat dari 15 juta menjadi 29 juta pada 2024. Salah satu tujuan dari pembentukan holding ini adalah meratakan kesejahteraan dan memperluas kesejahteraan kerja.

Pada saat ini, menurut data pemerintah, 65% dari 54 juta pelaku usaha mikro belum terlayani oleh lembaga keuangan formal. Pelaku usaha mikro mendominasi dengan porsi lebih dari 98% pelaku usaha di Indonesia. Angka-angka tersebut menunjukkan jumlah pelaku usaha mikro di Indonesia begitu besar.

Pembiayaan mikro adalah pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan kepada pelaku usaha mikro untuk menjalankan usahanya. BRI, PNM dan Pegadaian merupakan BUMN yang memiliki sejumlah produk dengan target mikro. BRI yang digadang-gadang menjadi induk holding BUMN mikro ini memiliki sejumlah kredit mikro seperti:

1. Kupedes 
2. Kupedes Rakyat
3. KUR Mikro

Kredit mikro menjadi tulang punggung salah satu bank terbesar di Indonesia ini. BRI memiliki segmen mikro dengan direktur khusus yang membawahi sektor mikro. Kredit mikro merupakan produk BRI yang memiliki sejarah yang begitu panjang. BRI telah menyalurkan kredit mikro sejak 1895 atau sekitar 125 tahun lamanya sejak bank ini berdiri.

Sampai 2020, rekening Simpanan Bisnis Mikro mencapai 122,36 juta rekening atau meningkat 20,46% dibanding tahun 2019 sebesar 101,58 juta rekening. Dari lebih dari 120 juta rekening tersebut, BRI mengelola dana pihak ketiga sebear Rp335,42 triliun pada 2020. Jumlah debitur sendiri sebanyak 11,87 juta debitur.

Dalam beberapa tahun terakhir, segmen ini memberikan keuntungan yang besar bagi BBRI walaupun mengalami penurunan pada 2020 akibat pandemi corona. Pada 2021, BRI menargetkan komposisi kredit mikro sebesar 40% dari total kredit. 

Kapan holding ini akan terbentuk? Pemerintah menargetkan holding BUMN ultra mikro pada kuartal III/2021. Jika holding ini terbentuk, semoga tujuan pembentukannya yaitu pemerataan kesejahteraan serta perluasan kesempatan kerja dapat tercapai. 

Kami pernah mengulas secara khusus strategi BRI dalam menghadapi pandemi. Simak ulasannya dalam artikel berikut ini: Menakar Strategi BBRI Hadapi Tekanan Pandemi.



 

Tags: