Laba Bukit Asam (PTBA) Melorot 45% Kuartal I/2021
[Waktu baca: 4 menit]
Laba korporasi tambang batubara, Bukit Asam (PTBA), turun 45 persen menjadi Rp500,51 miliar pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan Rp903,24 miliar pada kuartal I/2020.
Penurunan kinerja itu terjadi seiring penurunan pendapatan sebesar 22 persen menjadi Rp3,99 triliun pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan Rp5,12 triliun pada kuartal I/2020.
Pendapatan PTBA paling banyak berasal dari penjualan batubara ke PLN dan PT Indonesia Power. Dalam periode tiga bulan pertama 2021, penjualan batubara ke PLN dan Indonesia Power mengalami penurunan masing-masing 2 persen dan 6 persen.
Sepanjang kuartal I/2021, PTBA memproduksi batubara sebanyak 4,5 juta ton dan menjual 5,9 juta ton. Sepanjang 2021, PTBA menargetkan dapat memproduksi 29,5 juta ton batubara dibandingkand engan 24,8 juta ton pada 2020.
Perusahaan batubara yang dimiliki oleh negara ini juga menargetkan kenaikan penjualan batu bara menjadi 30,7 juta ton pada tahun 2021 dibandingkan dengan 26,1 juta ton pada tahun 2020.
Pada saat ini, PTBA mengelola Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu hilirisasi gasifikasi batu bara di Tanjung Enim dan Kawasan Industri –Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE)-Tanjung Enim. Di kawasan industri itu project gasifikasi batubara pertama di Indonesia akan dibangun dan dalam pengembangannya akan terus dibangun pengembangan hilirisasi berbasis batubara yang lain.
Proyek gasifikasi ini akan menjadi salah satu andalan PTBA di masa depan. Bagaimana prospeknya? Kami pernah mengulas PTBA dan proyek gasifikasinya dalam artikel berikut ini: Masa Depan PTBA dengan Gasifikasi Batubara
Date: