Kenapa 2 Saham Ritel Ini Melesat?

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

2020 adalah tahun yang berat bagi bisnis ritel. Kita semua tahu penyebabnya adalah pandemi corona.

Tekanan paling berat dirasakan oleh bisnis ritel pada kuartal 2/2020. Pada saat itu, berbagai daerah menetapkan pembatasan sosial, termasuk Jakarta yang secara ekonomi berkontribusi sebesar 15% terhadap PDB Indonesia.

Berbagai data menunjukkan beratnya kondisi yang dihadapi oleh perusahaan ritel. Saham-saham perusahaan ritel kemudian bergerak "mengikuti" kinerja fundamental perusahaan tersebut. Namun, tidak semua saham bernasib demikian.

Harga saham dua perusahaan ritel, Ace Hardware (ACES) dan Erajaya Swasembada (ERAA), melesat mulai paruh kedua 2020. Dua saham yang masuk indeks LQ-45 ini naik 12% (ACES) dan 6% (ERAA) secara year to date hingga 11 Desember 2020. IHSG sendiri masih minus 5%.

Mengapa? Salah satu kemungkinannya adalah mulai pulihnya kinerja ERAA dan ACES di kuartal 3/2020. Data laporan keuangan mengindikasikan hal tersebut:

Grafik garis di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan laba ACES dan ERAA pada kuartal 2/2020 dari kuartal I/2020. Perbaikan lalu terjadi di kuartal 3/2020, kendati secara year-on-year, laba ACES masih turun 26% (sedangkan laba ERAA naik 78%).

Bagi dua perusahaan tersebut, Pembatasan Sosial Berskala Besar berdampak terhadap kegiatan operasional. Pendapatan dan laba diperkirakan terdampak kebijakan pembatasan sosial tersebut, seperti pernah disampaikan manajemen kepada publik, namun penurunan pendapatan diperkirakan kurang dari 25%.

Pada saat pandemi, banyak orang menghindari belanja secara langsung ke toko. Data Google Mobility Report (12 November 2020) juga menunjukkan tren mobilitas ke tempat seperti jasa ritel (pusat perbelanjaan, salah satunya, selain kafe, restoran, bioskop dan sebagainya) turun 17%

Kedua perusahaan tersebut juga mengoptimalkan penjualan online untuk menghadapi perubahan perilaku belanja konsumen. Badan Pusat Statistik mencatat adanya peningkatan minat masyarakat dalam belanja online selama pandemi.

ACES dan ERAA tidak ketinggalan menyesuaikan perubahan tren tersebut. ACES, misalnya, memasarkan produknya melalui berbagai marketplace serta melalui ruparupa.com, marketplace yang dimiliki oleh grup Kawan Lama. Sementara itu, ERAA memasarkan produknya melalui berbagai marketplace serta saluran yang dimilikinya, Eraspace.com. 

Bagi ERAA, kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) dan belajar dari rumah (pembelajaran jarak jauh/PJJ) turut berdampak terhadap permintaan produk yang dipasarkan perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan kuartal 3/2020, permintaan komputer dan peralatan elektronik lainnya serta aksesoris dan lain-lain masing-masing meningkat 15% dan 10%. Permintaan voucher internet juga meningkat seiring peningkatan kebutuhan dana internet. 

Sementara itu, ACES memasarkan aneka produk gaya hidup yang diminati selama pandemi seperti sepeda, peralatan berkebun hingga alat masak. Pada kuartal 3/2020, penurunan penjualan produk gaya hidup tersebut hanya 5% atau lebih rendah dibandingkan dengan penurunan 10% produk perbaikan rumah.

Berbagai kondisi tersebut tampaknya turut menjadi sentimen positif bagi ACES dan ERAA di saat sebagian besar saham LQ-45 masih minus secara year to date.