Harga Minyak Turun Drastis, Saham Apa yang Untung?

Date:

[Waktu baca: 2 menit]

Harga minyak Brent yang telah turun lebih dari 60% sejak awal 2020 berpotensi berpengaruh positif terhadap sejumlah perusahaan.

Perusahaan itu antara lain PT Chandra Asri Petrochemial Tbk. (TPIA), PT Barito Putra Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID).

Pasalnya, sejumlah perusahaan tersebut menggunakan bahan baku yang pergerakan harganya mengikuti harga minyak dunia.

TPIA 

Chandra Asri, misalnya, menggunakan bahan baku naphta yang pergerakan harganya mengikuti pergerakan harga minyak mentah Brent. Chandra Asri adalah perusahaan yang memproduksi petrokimia.

Seperti diketahui, naphta adalah bahan baku utama pembuatan petrokimia selain propylene dan benzene. Volatilitas harga bahan baku utama itu dapat mempengaruhi marjin anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk. tersebut. 

Manfaat penurunan harga minyak pernah dinikmati oleh perusahaan pada 2017. Dalam Laporan Tahunan 2018, Chandra Asri pernah menyatakan bahwa industri (petrokimia) diuntungkan oleh rendahnya harga biaya bahan baku seiring turunnya harga minyak mentah Brent pada tahun 2017.

Dalam sebulan terakhir hingga sesi I perdagangan 4 Mei 2020, saham TPIA telah menguat 50%. Sama seperti saham lainnya, saham TPIA juga sempat tergelincir sejak awal tahun karena efek virus corona.

Pergerakan TPIA

Sumber: RTI, diakses 4 Mei 2020 pukul 10.50 WIB.

BRPT

Selain itu, saham induk usaha TPIA yaitu BRPT turut meningkat dalam sebulan terakhir. Pendapatan Barito Putra paling banyak berasal dari bisnis petrokimia yang tidak lain dijalankan oleh Chandra Asri. Saham BRPT melesat hingga 70% dalam sebulan terakhir. 

Pergerakan BRPT

Sumber: RTI, diakses 4 Mei 2020 pukul 10.50 WIB.

PBID

Sementara itu, emiten lain yang berpotensi memetik berkah dari penurunan harga minyak adalah produsen plastik PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID). Seperti diketahui, salah satu bahan baku dari  produksi plastik adalah biji plastik.

Dalam Prospektus IPO 2017, manajemen perusahaan pernah menulis bahwa salah satu tantangan pertumbuhan industri plastik adalah penentuan harga biji plastik bergantung pada harga minyak yang rentan terhadap fluktuasi yang volatil. 

Apabila harga minyak meningkat, biaya produksi dapat meningkat sehingga mengurangi laba produsen plastik karena harga barang jadi tidak berubah atau stabil. Seperti diketahui, harga minyak sekarang dalam posisi tren menurun.

Berdasarkan Laporan Tahunan 2019, Panca Budi juga diketahui membeli bahan baku dengan porsi lebih dari 10% dari penjualan bersih dari Chandra Asri.  Dalam sebulan belakangan ini, saham PIBD telah meningkat sekitar 7%.

Pergerakan PBID 

Sumber: RTI, diakses 4 Mei 2020 pukul 10.50 WIB.

 

Apabila Anda berencana untuk berinvestasi saham, Big Alpha telah menyusun sebuah e-book kuartalan yang berisi 15 saham pilihan. Klik di sini untuk melakukan pemesanan.