PT Pos Indonesia (persero) adalah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang jasa pengiriman dan logistik. Bagi generasi milenial atau sebelumnya, tentu cukup akrab dengan peran 'Pak Pos' yang mengantar surat atau paket ke rumah kita. Kamu yang dulu gemar surat-suratan dengan sahabat pasti gemar menunggu kedatangan 'Pak Pos' di depan rumah.

Namun seiring dengan tumbuhnya industri jasa logistik di Tanah Air sosok petugas Pos dengan jaket oranye ini mulai tergusur dengan kurir dari perusahaan logistik swasta lainnya. Kini, PT Pos Indonesia harus bekerja ekstra keras mempertahankan pangsa pasar dari pemain swasta, seperti JNE, Tiki, atau J&T Express. 

Merek terakhir yang disebut di atas, J&T Express, bahkan sudah menjelma menjadi salah satu Unicorn di Indonesia. Valuasinya mencapai US$7,8 miliar pada April 2021. Big Alpha sempat membahas deretan startup unicorn di Tanah Air tersebut. 

Baca: Ada Pendatang Baru! Ini Daftar Terbaru Unicorn di Indonesia 2021

Kembali ke PT Pos Indonesia (persero), terlihat bukan bahwa BUMN yang satu ini perlu kerja lebih keras untuk merebut kembali hati konsumen? Nah, transformasi dan pembaharuan di dalam tubuh Pos Indonesia salah satunya diotaki oleh jajaran komisarisnya. 

Tahun 2019 lalu, jajaran komisaris baru PT Pos Indonesia dipilih. Siapa saja orang-orang yang ikut berkontribusi dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan logistik pelat merah ini? Big Alpha merangkumnya untuk kamu.

Daftar Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (persero):

1. Alex J Sinaga - Komisaris Utama

Namanya tentu tidak asing terdengar. Pria kelahiran Pematang Siantar, 27 September 1961, ini memang sempat beberapa kali menjabat sebagai direktur utama di beberapa BUMN. Lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung ini merupakan mantan direktur utama PT Telkom Indonesia Tbk periode 2014-2019. 

Pada periode yang sama, 2014-2019, Alex juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Telkomsel. Sebelumnya, pada 2012-2014, Alex Sinaga juga menjabat sebagai direktur utama PT Telkomsel

2. Addin Jauharudin - Komisaris

Pria kelahiran Cirebon, 27 April 1980, ini memiliki pengalaman luas baik di BUMN atau perusahaan swasta. Sosok yang sempat mengecap pendidikan pondok pesantren ini sebelumnya sempat menjadi komisaris di PT Garam (persero) pada 2014-2017. 

3. Chalimah Pujihastuti - Komisaris

Lulusan UGM angkatan 1995 ini punya pengalaman panjang di dalam institusi pemerintahan. Perempuan kelahiran Sragen, 16 Februari 1968, ini pernah menjabat sebagai direktur di Direktorat Barang Milik Negara, Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan pada 2013-2017. 

4. Guntur Iman Nefianto - Komisaris

Pria kelahiran Malang, 14 November 1963, ini sebelumnya menghabiskan karir profesionalnya sebagai aparatur sipil negara (ASN). Lulusan STAN angkatan 1986 ini terakhir menjabat Deputi Bidang Administrasi, Sekretariat Wakil Presiden, Kementerian Sekretariat Negara tahun 2017-2020. 

5. Maninga Dayan Situmorang - Komisaris

Alumni Universitas Sam Ratulangi di Manado ini cukup banyak pengalaman di sektor swasta. Pria kelahiran Medan, 14 Mei 1968 ini pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Southeast Coal Energy tahun 2007-2016 dan Direktur Utama PT Tiara Bara Borneo & Arjuna Coal Site Samarinda pada 2007-2019. 

Itulah lima orang komisaris PT Pos Indonesia (persero). Perusahaan yang satu ini merupakan salah satu BUMN yang belum juga melantai di bursa efek Indonesia. Pada 2019 lalu, sempat berembus kabar bahwa Pos Indonesia akan mengantar anak usahanya, PT Pos Logistik Indonesia untuk melakukan penawaran perdana saham (IPO). 

Baca: Pos Indonesia, Usang di Telan Zaman 

Namun rencana ini kandas pada 2020. Induk usaha lebih memilih mengerek kinerja PT Pos Logistik Indonesia sebelum akhirnya menjadi perusahaan publik. IPO, rencananya paling cepat dilakukan pada 2022. Namun dengan adanya pandemi ini, belum ada kabar terbaru mengenai rencana IPO anak usaha Pos Indonesia ini