Cara Mudah Periksa Kesehatan Perusahaan Asuransi

Date:

[Waktu baca: 5 menit]

Sejumlah kasus perusahaan asuransi jiwa di Indonesia mencuat beberapa waktu belakangan ini. Kasus tersebut merugikan konsumen atau pemegang polis dimana mereka terancam tidak dapat mendapatkan haknya.

Kasus yang menimpa perusahaan asuransi jiwa itu membuat citra industri asuransi jiwa kian tercoreng. Padahal, industri ini sedang berusaha untuk tumbuh di Indonesia.

Berbagai perusahaan asuransi jiwa itu mengalami masalah likuiditas dimana aset yang dimiliknya tidak cukup digunakan untuk membayar kewajibannya kepada nasabah. Masalah ini dialami perusahaan asuransi jiwa milik negara dan perusahaan asuransi swasta.

Mereka mengalami gagal bayar atau tidak mampu membayar klaim para nasabah. Di sisi lain, nasabah telah membayar premi secara berkala selama bertahun-tahun bahkan belasan tahun.

Berbagai masalah itu menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat yang hendak menggunakan jasa perlindungan atau protesi dari perusahaan asuransi. Bagaimana cara memilih perusahaan asuransi supaya tidak salah memilih perusahaan yang bermasalah?

Dari berbagai cara yang pernah diulas di artikel ini, memilih perusahaan asuransi yang sehat adalah salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi yang sehat adalah perusahaan yang memiliki kesehatan keuangan yang baik. Apa maksudnya?

Perusahaan Asuransi yang Sehat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator industri jasa keuangan membuat sebuah aturan yang mengatur kesehatan keuangan perusahaan asuransi. Aturan itu tercantum dalam  Peraturan OJK Nomor 27 Tahun 2018, sebagai perubahan atas POJK nomor 71 tahun 2016, tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. 

Dalam Pasal 2 POJK tersebut disebutkan perusahaan asuransi wajib setiap waktu memenuhi persyaratan tingkat kesehatan keuangan dimana salah satunya adalah tingkat solvabilitas. Tingkat solvabilitas adalah selisih antara jumlah aset yang diperkenankan dikurangi dengan jumlah liabilitas.

Pada dasarnya, liabilitas adalah kewajiban perusahaan asuransi untuk membayar klaim. Sementara itu, aset perusahaan asuransi jiwa antara lain deposito, saham, obligasi, reksadana dan sebagainya. Seperti diketahui, dana kelolaan perusahaan asuransi ditempatkan di berbagai instrumen investasi.

Berdasarkan aturan OJK tersebut, perusahaan asuransi setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas paling rendah 100% dari MMBR (Modal Minimum Berbasis Risiko). MMBR adalah jumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan aset dan liabilitas. 

Perusahaan setiap tahun wajib menetapkan target tingkat solvabilitas internal paling rendah 120% dari MMBR dengan memperhitungkan profil risiko setiap perusahaan serta mempertimbangkan hasil simulasi skenario perubahan

OJK juga dapat memerintahkan perusahaan untuk meningkatkan dan memenuhi target tingkat solvabilitas internal dengan mempertimbangkan profil risiko perusahaan serta mempertimbangkan hasil simulasi skenario perubahan (stress test).

Perbandingan antara tingkat solvabilitas dengan MMBR yang ditetapkan paling rendah 120% biasa disebut RBC atau risk based capital. Angka RBC inilah yang bisa digunakan sebagai salah satu acuan bagi para calon nasabah untuk memilih perusahaan asuransi yang sehat.

Cek RBC di Situs Perusahaan

"Perusahaan asuransi ini sehat atau nggak sih?" adalah pertanyaan yang bisa diajukan ketika hendak memilih perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi yang baik adalah perusahaan asuransi yang mempublikasikan data-data keuangannya, baik di laporan keuangan atau ringkasan laporan, di website resmi mereka.

Perlu diketahui, OJK menginstruksikan perusahaan asuransi untuk mempublikasikan laporan keuangan setiap tahun pada situs resmi mereka. Dalam laporan keuangan tersebut, calon nasabah atau pemegang polis dapat melihat besaran angka RBC.

Perusahaan asuransi yang terbuka dan transparan biasanya menampilkan data besaran RBC di situs mereka. Dengan mesin pencari di internet, calon nasabah dapat mengetik kata kunci seperti "RBC (nama perusahaan asuransi)". Mesin pencari akan menunjukkan hasil pencarian yang merujuk kepada situs mereka.

Apabila angkanya berada di atas 120% maka perusahaan tersebut memiliki kesehatan keuangan yang baik. Dengan kata lain, perusahaan asuransi itu dalam kondisi mampu memenuhi kewajibannya berupa pembayaran klaim kepada pemegang polis.

Sebaliknya, apabila RBC berada di bawah 120%, perusahaan asuransi itu memiliki kemampuan yang buruk untuk memenuhi kewajibannya. Oleh karena itu, kita dapat menghindari perusahaan asuransi jenis ini.