Asuransi Kesehatan: Jenis, Manfaat, dan Tips Memilih 2021
[Waktu baca: 6 menit]
Kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi kesehatan semakin tinggi. Biaya premi asuransi biasanya sudah masuk dalam pengeluaran rutin bulanan. Tapi ternyata tidak sedikit pula masyarakat, terutama anak muda yang baru masuk dunia kerja, yang baru memahami pentingnya memiliki asuransi kesehatan.
Apalagi perkara kesehatan ini tidak bisa kita prediksi bukan? Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita atau keluarga kita. Bisa saja kita sudah sekuat tenaga menjaga gaya hidup yang sehat. Kendati begitu, risiko penyakit masih mengintai. Kondisi inilah yang memaksa kita perlu melakukan mitigasi sejak dini.
Mitigasi di sini, termasuk soal penyiapan kemampuan finansial apabila ada terjadi kedaruratan medis. Tentu kita ingin, dana kita selalu mencukupi kapanpun diri kita atau anggota keluarga membutuhkan pngobatan. Nah, asuransi kesehatan memberikan solusi atas tantangan di atas.
Melalui asuransi kesehatan, kita tidak perlu dibuat pusing dengan kesiapan anggaran untuk pengobatan. Biaya pengobatan termasuk perawatan terhadap diri kita atau anggota keluarga akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Tentunya, penggantian biaya pengobatan dan perawatan ini diterima oleh nasabah atau pemegang polis asuransi sesuai dengan kontrak yang disepakati di awal. Besarnya penggantian pun disesuaikan dengan jumlah tagihan rumah sakit dan batasan limit asuransi yang dimiliki.
Pemerintah Indonesia sendiri punya produk unggulan asuransi kesehatan berupa BPJS Kesehatan. Produk ini paling jamak dimiliki masyarakat Indonesia. Namun, di luar itu ada banyak produk asuransi swasta yang punya berbagai keunggulan. Keunggulan paling menonjol terutama dalam hal kecepatan pelayanan dan variasi dalam memilih rumah sakit mitra asuransi.
Lantas bagaimana cara kerja asuransi kesehatan? Apa saja produk asuransi kesehatan terbaik di Indonesia saat ini? Simak ulasannya berikut ini:
Pengertian Asuransi Kesehatan
Apa sih asuransi kesehatan itu? Asuransi kesehatan adalah salah satu jenis produk asuransi yang memberikan jaminan kesehatan bagi para tertanggungnya. Jaminan kesehatan ini diberikan atau dibayarkan apabila si tertanggung mengalami sakit atau kecelakaan, sesuai dengan kontrak yang disepakati.
Ada banyak perusahaan asuransi kesehatan di Indonesia yang menawarkan beragam jenis perlindungan. Termasuk, biaya rawat inap di rumah sakit hingga biaya rawat jalan. Jika kamu tertarik membeli salah satu produk asuransi kesehatan, maka penting untuk membedah berbagai penawaran yang diberikan dari masing-masing perusahaan asuransi kesehatan ini.
Nah, demi mendapat jaminan kesehatan dari asuransi kesehatan, seorang nasabah atau pemegang polis perlu membayar biaya premi secara berkala. Besaran premi tergantung dari sejumlah kondisi, di antaranya:
- Kondisi kesehatan pemegang polis
- Profil risiko
- Manfaat yang bisa didapat oleh pemegang polis dan berbagai penawaran lain yang diberikan perusahaan asuransi
Jenis-Jenis Asuransi Kesehatan
- Berdasarkan manfaatnya:
1. Asuransi Rawat Inap
Sesuai namanya, jenis asuransi ini menawarkan manfaat utama untuk membiayai perawatan pemegang polis atau tertanggung selama menjalani rawat inap di rumah sakit. Jika kamu memiliki yang mengcover rawat inap, maka biasanya semua biaya muncul selama periode rawat inap akan ditanggung perusahaan asuransi.
Asuransi ini bisa dibilang paling menarik karena memberikan perlindungan maksimal bagi tertanggung. Terutama dengan adanya perawatan menyeluruh selama 24 jam dan pengawasan dokter. Dalam beberapa kasus, asuransi rawat inap juga mencakup pembiayaan bedah. Rumah sakit biasanya memasukkan tagihan bedah ke dalam rawat inap karena memang proses recovery pascabedah yang butuh waktu lama.
2. Asuransi Rawat Jalan
Berbeda dengan asuransi rawat inap yang menanggung biaya selama rawat inap di rumah sakit, asuransi rawat jalan menanggung biaya perawatan tertanggung saat menjalani rawat jalan di luar rumah sakit, selama sakit masih diderita.
Asuransi rawat jalan ini juga mencakup biaya cek lab, diagnosis medis termasuk konsultasi dokter, juga berbagai tindakan medis yang tidak mengaruskan tertanggung menginap di rumah sakit.
Asuransi rawat jalan cocok untuk pertanggungan penyakit yang tidak membutuhkan perawatan lama di rumah sakit atau non-darurat. Jenis asuransi ini sangat dianjurkan untuk dipertimbangkan karena kebanyakan orang hanya butuh pengobatan rawat jalan. Penyakit umum dan penyakit yang tidak parah biasanya membutuhkan treatment ini.
- Berdasarkan penyedia jasa
1. Asuransi Swasta
Jenis asuransi selanjutnya dibedakan berdasarkan badan yang mengelola. Sesuai namanya, asuransi swasta dimiliki dan dikelola oleh perusahaan swasta. Asuransi ini berjalan atas premi yang dibayarkan nasabah secara penuh. Premi yang dibayarkan nasabah pun bergantung dari manfaat pertanggungan yang diambil oleh nasabah.
Dibanding asuransi milik pemerintah, asuransi swasta memang cenderung lebih mahal. Namun, jangan lupa slogan 'ada uang ada barang'. Mahalnya premi dari asuransi swasta sepadan dengan pertanggungan yang ditawarkan. Namun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pastikan kamu membaca seluruh poin kontrak dalam polis sebelum membelinya.
Asuransi swasta dapat menjadi pelengkap atas kekurangan sistem BPJS Kesehatan, badan yang dikelola oleh pemerintah. Pelayanan asuransi kesehatan yang dikelola oleh perusahaan swasta relatif lebih praktis daripada BPJS Kesehatan.
Dengan berbekal kartu asuransi swasta, kita bisa langsung mendapatkan pelayanan di rumah sakit tanpa harus ke fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, dokter keluarga atau klinik terlebih dulu. Kita juga tidak perlu mengantri terlalu lama untuk bisa mendapatkan pelayanan dokter di rumah sakit.
Kartu asuransi swasta juga dapat digunakan di semua rumah sakit yang telah bekerjasama dengan perusahaan asuransi swasta. Artinya, kita tidak harus datang ke klinik tertentu seperti ketika menjadi peserta BPJS Kesehatan.
2. Asuransi Pemerintah
Ada asuransi swasta, ada juga asuransi kesehatan yang dikelola oleh badan pemerintah yaitu BPJS Kesehatan. Pemerintah Indonesia punya target untuk mewujudkan 'Universial Health Coverage' atau cakupan kesehatan semesta bagi seluruh masyarakat Indonesia. Caranya, dengan memperluas keanggotaan BPJS Kesehatan tersebut.
Berbeda dengan swasta yang juga mencari profit, asuransi dari BPJS Kesehatan lebih berorientasi pada penyediaan jaminan kesehatan masyarakat. Pemerintah menggunakan asas gotong royong dalam menjalankan program asuransi kesehatan ini.
Dengan iuran yang relatif rendah, peserta BPJS Kesehatan bisa mendapatkan manfaat relatif tinggi yaitu dijaminnya berbagai risiko kesehatan mulai dari penyakit ringan seperti demam atau batuk sampai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, stroke dan sebagainya. BPJS Kesehatan akan menanggung sepenuhnya biaya dokter, biaya obat, biaya perawatan sampai biaya rumah sakit.
Karena orientasinya adalah menjamin kesehatan masyarakat, maka premi yang dibayarkan masyarakat pun bisa disubsidi pemerintah. Sayangnya, asuransi pemerintah ini punya beberapa keterbatasan jika dibandingkan dengan asuransi swasta.
Walaupun punya banyak kelebihan, sistem BPJS Kesehatan belum sempurna dan masih banyak dikeluhkan oleh peserta yang telah membayar iuran setiap bulan. Salah satu kekurangannya adalah soal kepraktisan.
Dalam sejumlah kasus di berbagai rumah sakit kota besar, peserta BPJS Kesehatan harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebagai contoh yang cukup ekstrim, peserta harus mengambil nomor antrian awal sebelum matahari terbit dan baru bisa bertemu dokter pada pukul 09.00 WIB.
Tips Memilih Asuransi Kesehatan Terbaik
1. Perhatikan Manfaat yang Ditawarkan
Secara umum, asuransi kesehatan menawarkan layanan dokter, obat, rawat inap, hingga tindakan operasi bila diperlukan. Jadi apabila sewaktu-waktu kamu atau anggota keluarga jatuh sakit, maka asuransi inilah yang akan menanggung semua biaya. Tentunya, sesuai dengan kesepakatan antara pemegang polis dengan perusahaan asuransi.
Manfaat yang ditawarkan oleh setiap perusahaan asuransi bisa beda-beda. Di sinilah calon peserta harus jeli dan teliti untuk memperhatikan detail kontrak asuransi kesehatan yang akan dibeli. Jenis perawatan atau program yang ditawarkan bisa bermacam-macam.
2. Satu Polis Bisa Menanggung Satu Keluarga
Dalam memilih asuransi kesehatan untuk keluarga, tentunya kamu ingin mendapat manfaat yang optimal. Untuk itu, kamu bisa memilih produk asuransi yang bisa melindungi seluruh anggota keluarga hanya dengan satu polis asuransi.
Dengan adanya satu polis untuk satu keluarga, maka ongkos atau premi yang dibayarkan akan lebih murah ketimbang satu polis untuk setiap anggota keluarga. Satu polis untuk satu keluarga juga membuat biaya administrasi menjadi lebih murah.
Baca juga: Menilai Klaim Sehat BPJS Kesehatan
3. Pengecualian dalam Asuransi Kesehatan
Ada kalanya, kain asuransi kesehatan kita ditolak. Tentunya, perusahaan asuransi tidak sembarangan menolak klaim pemegang polis. Ingat, semua poinnya sudah tertuang dengan jelas pada komitmen kontrak antara pemegang polis dengan perusahaan asuransi.
Nah, setiap perusahaan asuransi ini memiliki pengecualian yang berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan. Tapi secara umum, asuransi kesehatan tidak akan menanggung klaim yang muncul akibat kesalahan pemegang polis. Misalnya, penyakit yang timbul karena pemegang polis melakukan tindak kriminal. Pengecualian lain juga biasanya dilakukan untuk penyakit-penyakit yang muncul akibat penyalahgunaan obat terlarang.
Untuk penyakit yang sudah diidap oleh pemegang polis sebelum menjadi peserta, maka setiap perusahaan asuransi punya aturan sendiri-sendiri. Namun tentunya, hal ini berimbas pada premi yang lebih mahal. Makanya, sebelum teken kontrak produk asuransi, calon pemegang polis harus menjalani medical chek up terlebih dulu untuk mengetahui riwayat kesehatannya.
Perlu diketahui juga, asuransi kesehatan standar biasanya tidak menanggung penyakit berat atau kritis. Penanggungan penyakit kritis biasanya difasilitasI oleh produk asuransi tambahan atau rider. Penyakit kritis di sini ada penjelasannya tersendiri. Kanker stadium awal, bukan lah penyakit kritis. Asuransi penyakit kritis atau rider, baru akan menanggung biaya perawatan untuk kanker stadium 4.
4. Pre-existing Condition
Pre-existing condition melanjutkan pembahasan pada poin sebelumnya, yakni riwayat penyakit yang sudah ada sebelum memiliki asuransi kesehatan. Kondisi ini masih diterima oleh perusahaan asuransi, tentunya dengan sejumlah penyesuaian.
Allianz, salah satu perusahaan asuransi yang menyediakan produk asuransi kesehatan, menulis dalam situs resminya bahwa status pre-existing condition dapat ditiadakan oleh perusahaan asuransi apabila pemegang polis telah menjadi peserta dalam jangka waktu tertentu.
Serta tidak ada laporan klaim maupun perawatan untuk penyakit yang masuk dalam pre-existing condition si pemegang polis. Jika dalam periode tertentu seluruh syarat tersebut terpenuhi, maka status pre-existing condition dapat dicabut oleh perusahaan asuransi.
Contohnya begini, kamu pernah didiagnosis sakit jantung sebelum memiliki produk asuransi tertentu. Kondisinya, kamu sudah dinyatakan sembuh oleh dokter sekitar satu tahun lalu. Kemudian, produk asuransi yang kamu pilih punya kebijakan pre-existing condition selama tiga tahun.
Artinya, kamu perlu menunggu dua tahun lagi untuk memastikan jantungmu sudah kembali sehat. Setelah tiga tahun lewat, maka perusahaan asuransi bisa menghapus status pre-existing disease.
5. Ada Limit atas Batas Klaim
Setiap produk asuransi kesehatan memiliki limit klaim. Limit ini merupakan batasan manfaat yang bisa diterima oleh pemegang polis asuransi kesehatan. Sederhananya, kalau tagihan rumah sakit masih di bawah atau sama dengan limit, maka pasien bisa pulang tanpa ada biaya tambahan. Tapi kalau tagihan RS lebih besar dari limit, maka selisihnya perlu dilunasi sendiri oleh pemegang polis.
Limit ini pun ada macam-macam jenisnya:
a) Inner limit, berdasarkan biaya per item. Jadi batasan biaya yang ditanggung dihitung per item pengeluaran. Misalnya, limit tarif kamar, limit ICU, limit kunjungan dokter, limit konsultasi dokter spesialis, atau limit biaya obat.
b) Limit tahunan, batasan yang ditentukan sesuai periode tahunan. Jadi batasan pertanggungan bukan per item, tapi per tahun. Misalnya, dalam setahun, ada limit biaya pertanggungan Rp 250 juta. Kalau tagihannya lebih dari itu, maka pasien perlu melunasinya.
c) Limit kamar, ditentukan baik oleh tarif kamar atau kelas kamar. Ada perusahaan asuransi yang menentukan limit berdasarkan tarif, tapi ada juga yang sesuai kelas.
6. Pentingnya Metode Klaim Cashless
Cashless atau nontunai di sini berkaitan dengan klaim pembayaran. Dengan metode nontunai, maka pemegang polis tak perlu membayar kepada pihak rumah sakit, namun cukup menggeser kartu asuransi. Artinya, peserta tak perlu membayar di muka, baru kemudian di-reimburse ke pihak asuransi.
7. Pastikan Ada Rumah Sakit Rekanan Asuransi di Kotamu
Dalam memilih produk asuransi kesehatan terbaik untuk keluarga, maka kamu perlu memperhatikan rumah sakit yang menjadi rekanannya. Pastikan produk asuransi yang dipilih memiliki rekanan rumah sakit yang beragam. Kalau bisa, ada rumah sakit dekat tempat tinggalmu yang menjadi rekanan produk asuransi yang dipilih. Hal ini untuk berjaga-jaga apabila ada kondisi gawat darurat yang menimpa anggota keluarga di rumah.
Date: