April 2021, Jumlah Perusahaan IPO di Bursa Indonesia Menyusut
[Waktu baca: 3 menit]
Jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada empat bulan pertama 2021 turun dibandingkan dengan periode yang sama 2020.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan yang dikutip pada Rabu, 19 Mei 2021, jumlah perusahaan yang IPO sampai pekan ketiga April 2021 sebanyak 12 perusahaan. Dibandingkan dengan pekan ketiga April 2020, jumlah perusahaan yang IPO mencapai 22 perusahaan.
Kendati demikian, menurut data OJK, nilai emisi IPO sejak Januari-pekan ketiga April 2021 mencapai Rp2,13 triliun atau tidak jauh berbeda dibandingkan dengan nilai emisi Rp2,13 triliun pada Januari-pekan ketiga April 2020.
Sepanjang 2021, nilai emisi atau dana yang dihimpun dari IPO yang paling besar dibukukan oleh Indointernet (EDGE) senilai Rp595 miliar lalu diikuti oleh Bank Net Indonesia Syariah (BANK) senilai Rp515 miliar. Dalam periode Januari-April 2021, belum ada IPO dengan dana yang dihimpun mencapai angka triliunan Rupiah.
Sumber: OJK
Sebagai gambaran, IPO adalah aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara menjual sebagian saham kepada publik di bursa efek. IPO memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi pemilik perusahaan.
Dalam periode 2016-2020, nilai emisi IPO paling besar terjadi pada 2018 yang mencapai Rp16 triliun sepanjang tahun. Pada 2020, nilai emisi hanya mencapai Rp6 triliun seiring lesunya pasar saham akibat goncangan ekonomi yang disebabkan oleh kepanikan terhadap pandemi virus corona.
Pada 2021, salah satu IPO jumbo konon akan dilakukan oleh perusahaan teknologi seperti Gojek dan Tokopedia yang baru saja membentuk holding bernama GoTo. Salah satu kemungkinannya adalah perusahaan tersebut melakukan dual listing di BEI dan bursa saham Amerika Serikat.
Jika jadi melakukan IPO maka aksi korporasi tersebut diperkirakan dapat menjadi salah satu IPO terbesar dalam satu dekade terakhir. Seperti diketahui, IPO terbesar yang terakhir dilakukan di BEI adalah IPO Adaro Energy pada 2008 dengan nilai emisi Rp12 triliun.
Sebelum melakukan IPO, Gojek telah melakukan sejumlah aksi korporasi berupa pembelian saham sejumlah perusahaan publik seperti Matahari Putra Prima (MPPA) dan Bank Jago (ARTO). Pembelian saham itu memantik lonjakan harga saham MPPA dan ARTO.
Kami mengulas mengenai sejumlah sepak terjang Gojek dalam aksi korporasi itu dan kemungkinan IPO dalam artikel berikut: MPPA, ARTO, Apa Lagi? Gojek dan Kejutannya di Pasar Saham.
Date: