Daftar Saham Ustad Yusuf Mansur, Tertarik?
Ustad Yusuf Mansur, biasa disebut UYM, kembali membuat jagat pasar saham nasional. UYM memang cukup gemar memborong saham dengan market cap non-jumbo di BEI.
Pertengahan Agustus lalu, pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran ini memposting di akun Instagram kalau dirinya telah membeli 600 juta saham emiten berkode REAL. Emiten tersebut, PT Repower Asia Indonesia Tbk, bergerak di sektor properti.
Tak tanggung-tanggung, dengan harga Rp50 per saham, maka UYM merogoh kocek sampai Rp30 miliar. Apa akibatnya? Saham REAL yang sebelumnya tak bergerak di level Rp50 per lembarnya langsung melonjak begitu kabar pembelian oleh UYM tersebar.
REAL, pada perdagangan Senin (16/8), duduk di peringkat pertama top gainers setelah melambung 34%. REAL juga sempat nyaris menyentuh batas ARA 35% pada Rabu (18/8) pagi. Saham REAL sempat menyentuh titik tertinggi, Rp132 per lembar pada Selasa (24/8), sebelum merosot ke posisi Rp100-an per lembar di akhir pekan keempat Agustus 2021.
Nggak cuma REAL loh, saham yang pernah diborong UYM. Ada beberapa emiten lain yang harganya juga langsung melonjak setelah dibeli oleh ustad pemilik PT Paytren Aset Manajemen (Paytren) itu.
Apa saja saham yang termasuk dalam Mansurmology? Big Alpha merangkumnya untuk kamu.
1. REAL, PT Repower Asia Indonesia Tbk
Sempat diulas di atas, REAL merupakan pengembang real estate di Jakarta dan sekitarnya. Dikutip dari situs resminya, lini bisnis utama REAL adalah usah pembelian, penjualan, dan persewaan real estate baik yang dimiliki sendiri atau disewa.
Properti yang dikelola REAL, antara lain apartemen, rumah atau tempat tinggal, serta bangunan bukan rumah atau tempat tinggal.
REAL pertama kali mencatatkan diri di bursa pada 6 Desember 2019. Beberapa proyek real estate yang dikelola oleh REAL antara lain:
- Botanical Puri Asri di Kota Depok
- Pejaten Office Park di Jakarta Selatan
- Apartemen Bekasi Timur di Bekasi
- Apartemen Tangerang di Kota Tangerang
2. ZBRA, PT Zebra Nusantara Tbk
Ustad Yusuf Mansur juga membeli saham emiten ini. Bakar pembelian saham ZBRA sempat membuat harganya melonjak 17,05% dalam satu sesi perdagangan. Per pekan keempat Agustus 2021, harga saham ZBRA telah berhasil naik 16,6% dalam sepekan, 42,13% dalam sebulan, dan 1.000% sepanjang 2021 (year to date).
Dari yang sebelumnya bertahan di harga Rp700-an pada awal Agustus 2021, kini harga saham ZBRA bertengger di level Rp900an per lembar saham di akhir Agustus 2021.
Lantas siapa ZBRA?
Dikutip dari situs resminya, PT Zebra Nusantara Tbk terafiliasi dengan DNR Corporation. Perusahaan menjalankan bisnisnya dengan konsep Integrated End-to-End Supply Chain Solutions secara efektif dan efisien di dalam platform digital. Sedangkan DNR sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di penyediaan jasa distribusi dan logistik, khususnya produk kesehatan, baik untuk retail online atau offline.
3. BEBS, PT Berkah Beton Sadaya (BEBS)
Senasib dengan ZBRA, harga BEBS langsung melonjak ke zona hijau pada perdagangan pekan keempat Agustus 2021. Dalam sepekan, BEBS naik 86,34%. Sementara dalam sebulan, harga saham ini naik 78,89%.
Dikutip dari situs resminya, BEBS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Fokusnya menyediakan beton readymix dan precast. BEBS pertama kali melantai di bursa pada 10 Maret 2021 dengan harga perdana IPO Rp100 per lembar saham. Kini, per akhir Agustus 2021, harganya berkisar di level Rp1.000 per lembar.
Pada Juni 2021, UYM juga menyepakati kerja sama antara PT Apel Mas Indonesia (AMI), perusahaan air minum miliknya, dengan BEBS. Kerja sama senilai Rp125 miliar ini akan dipakai untuk membangun pabrik air mineral AMI.
4. BRIS, PT Bank Syariah Indonesia Tbk
UYM diketahui telah memegang saham BRIS sejak pertama kali melantai di bursa. Tentunya, informasi mengenai merger bank syariah juga belum kencang saat itu. UYM diketahui membeli saham BRIS melalui Kopindo Berjamaah dan PT Paytren Aset Manajemen. Namun pada 2020 lalu, UYM diketahui melepas sebagian kepemilikan saham BRIS.
5. GIAA, PT Garuda Indonesia Tbk
Pada 2020 lalu, UYM gencar mendorong masyarakat ikut membeli saham emiten perusahaan penerbangan pelat merah itu. Rekomendasi Yusuf Mansur ini merespons kinerja keuangan GIAA yang jeblok. Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menolong keuangan Garuda adalah dengan menjadikan rakyat sebagai pemegang saham GIAA secara langsung.
Namun, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih melakukan suspensi atas saham GIAA sejak 18 Juni 2021 lalu. Penghentian sementara perdagangan atas GIAA dilakukan menyusul kondisi keuangan perusahaan seperti kewajiban pembayaran utang yang jatuh tempo, restrukturisasi kewajiban, dan kondisi lainnya.
6. BABP, PT Bank MNC Internasional
Diketahui, Yusuf Mansur juga membeli 250 juta saham PT Bank MNC Internasional pada Juni 2021. UYM beralasan, ekosistem MNC Group terbilang cukup menarik karena lini bisnis yang luas, termasuk hiburan. Dengan harga saham per lembarnya Rp 322, maka UYM diprediksi merogoh kocek hingga Rp80 miliar dalam transaksi pembelian saham.
Sebagai informasi, Bank MNC Internasional lahir setelah MNC Group mengakuisisi PT Bank ICB Bumiputera Tbk pada 2014 lalu.
Date: