Tips Lebaran Hemat Saat #DiRumahAja
Beberapa hari lagi, umat Muslim akan merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah. Ini adalah Idul Fitri yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Di Indonesia, Lebaran kali ini tidak disertai hiruk pikuk tradisi tahunan berupa mudik karena dilarang oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga menyerukan salat Idul Fitri di rumah, bukan di ruang publik seperti masjid atau lapangan terbuka seperti tahun-tahun sebelumnya.
Bukan tidak mungkin, Lebaran kali ini tidak disertai dengan acara halal bihalal atau reuni sekolah yang membuat banyak orang berkumpul di suatu tempat yang biasanya marak di hari-hari setelah Lebaran.
Semua ini terjadi karena penyebaran virus corona. Pemerintah membuat serangkaian kebijakan untuk mencegah penyebaran virus yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di Indonesia dalam kurun waktu 3 bulan ini.
Lebaran #DiRumahAja
Tentu saja, momen Lebaran kali ini akan lebih banyak dihabiskan di rumah untuk mencegah penyebaran corona. Pertemuan secara langsung dengan orang lain di luar rumah juga akan sangat terbatas.
Perayaan Lebaran kali ini juga dalam situasi ketidakpastian ekonomi yang melemah akibat virus yang menyebar lintas-benua ini. Menurut data Kementerian Tenaga Kerja, ada lebih dari 1 juta orang yang dirumahkan dan di-PHK selama masa pandemi ini. Tidak sedikit pula pekerja yang dipotong gajinya.
Bagi yang sedang galau dengan kondisi perekonomian dan keuangan personal pada saat ini, berikut ini sejumlah tips penghematan di kala Lebaran saat #DiRumahAja.
1. Tahan Diri Beli Pakaian Baru
Lebaran terlanjur identik dengan pakaian baru. Tingkat konsumsi untuk pakaian biasanya meningkat signifikan menjelang Lebaran.
Namun, dalam situasi ekonomi yang lesu ini, tidak ada salahnya mengerem keinginan untuk membeli pakaian baru untuk Lebaran. Sebelum membuat keputusan pembelian, kita bisa mengaudit pakaian yang kita miliki.
Dalam kondisi perekonomian yang tidak mudah, kita tetap bisa merayakan Lebaran dengan pakaian terbaik yang kita miliki.
2. Tahan Diri Beli Gadget
Selain pakaian, barang yang juga sering dibeli dalam masa-masa Lebaran adalah gadget seperti handphone. Di sejumlah tempat, penjualan gadget meningkat pada masa Lebaran.
Kita tidak harus memaksakan diri memiliki barang yang serba baru di saat Lebaran. Sebaliknya, kita bisa mengoptimalkan aset yang kita miliki pada saat ini, termasuk handphone.
3. Tahan Diri Beli Kendaraan
Penjualan kendaraan bermotor, baik mobil atau sepeda motor, baru dan bekas biasanya meningkat pada masa Lebaran. Tidak sedikit kendaraan baru yang dbeli itu digunakan untuk keperluan mudik.
Namun, mengingat mudik untuk Lebaran 2020 dilarang, kita bisa mempertimbangkan ulang untuk membeli kendaraan pada saat ini. Dalam situasi saat ini, kita perlu berpikir berulang kali untuk mengambil fasilitas kredit konsumtif.
4. Mempertebal Dana Darurat
Apabila kita memiliki dana berlebih setelah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR), lalu untuk apa dana tersebut digunakan? Dalam situasi saat ini, tidak ada salahnya untuk mempertebal dana darurat.
Situasi yang disebabkan oleh wabah corona adalah situasi yang sangat tidak terduga. Situasi seperti ini juga belum tentu terjadi dalam 50 tahun-100 tahun sekali.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita mempersiapkan diri terhadap segala kemungkinan dengan cara meningkatkan dana darurat untuk mengantisipasi peristiwa tidak terduga lainnya.
5. Berbagi
Walaupun sedang melakukan penghematan, kita tidak perlu menutup diri untuk berbagi kepada sesama yang tengah dirundung masalah ekonomi akibat pandemi ini.
Berapapun besar bantuan yang disalurkan akan sangat membantu untuk meringankan beban berat yang dialami oleh masyarakat lain yang sedang membutuhkan. Saat ini adalah saat yang sangat tepat untuk mewujudkan solidaritas sosial di masyarakat.
Date: