Salah Kaprah E-book Kuartalan

Date:

Mengikuti tren bearish bursa yang terjadi belakangan ini, banyak kritik yang kami terima di media sosial menyangkut e-book kuartalan yang rutin kami keluarkan. Kritik tersebut tentu menjadi bahan untuk diskusi internal kami agar bisa kembali memperketat seleksi dan proses analisa yang kami lakukan dalam menyusun e-book tersebut.

Tapi di antara kritik yang masuk, terselip beberapa kesalahpahaman mengenai e-book kuartalan Big Alpha. Maka untuk itu, kami merasa perlu untuk meluruskan beberapa hal mengenai hal ini.

1. Bukan rekomendasi.

Mispersepsi yang pertama yang kami temukan adalah bahwa e-book kuartalan yang kami terbitkan adalah suatu bentuk rekomendasi untuk jual/beli saham yang masuk di dalam e-book tersebut.

Pada kenyataannya, e-book kuartalan adalah summary dari laporan keuangan yang diterbitkan emiten-emiten yang listing di bursa berdasarkan data-data yang diterbitkan untuk publik. Dengan membeli e-book ini, anda sebagai investor sudah menghemat waktu untuk memfilter ratusan saham menjadi beberapa belas saham saja.

Disclaimer seperti ini bahkan sudah kami jelaskan secara gamblang di halaman awal di setiap e-book yang kami terbitkan.

Halaman Disclaimer E-book Big Alpha

2. Tetap berisiko

Saham-saham yang dibahas di dalam e-book kuartalan Big Alpha, tidak akan bisa lepas dari risiko-risiko yang melekat dalam berinvestasi saham. Market risk atau commodity price risk adalah risiko yang berada di luar kendali research firm atau sekuritas manapun, termasuk Big Alpha.

Pergerakan saham akibat terpapar risiko-risiko tersebut akan selalu terjadi mengingat mesin ekonomi (termasuk pasar modal di dalamnya) bergerak dalam suatu sistem yang saling terkait.

Kami sudah menuliskan risiko yang melekat dalam investasi saham di artikel ini. Ada baiknya anda membaca tulisan tersebut untuk menilai apakah investasi saham cocok untuk anda.

3. Accounting bias

Analisa yang kami lakukan di Big Alpha dalam membahas sebuah emiten selalu berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan emiten tersebut. Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang disusun untuk mencatat kinerja perusahaan berdasarkan informasi-informasi akuntansi.

Ada dua hal yang menjadi kelemahan utama dari informasi akuntansi.

Pertama, akuntansi mencatat transaksi yang terjadi di masa lampau sehingga data yang digunakan untuk proyeksi adalah data historis.

Seberapa reliable dan valid data historis ini untuk dijadikan proyeksi kinerja?

Hal ini sudah menjadi perdebatan teoritis dan empiris di dunia keuangan. Karena pendekatan Big Alpha lebih ke value investing, kami percaya informasi keuangan dari laporan keuangan yang teraudit mampu menjelaskan kinerja sebenarnya dari sebuah perusahaan perusahaan.

Hanya saja, tidak ada jaminan absolut bahwa kinerja tersebut akan terjadi lagi di masa depan.

Past performance is no guarantee of future results” adalah bias akuntansi yang hendaknya bisa dipahami oleh setiap investor. Untuk mengantisipasi itu, digunakanlah asumsi-asumsi keuangan yang pada akhirnya bisa berubah mengikuti kondisi pasar yang paling baru.

Kelemahan kedua dari informasi akuntansi ialah metoda pencatatan secara akrual. Metoda ini memberikan ruang bagi manajemen perusahaan untuk “menggoreng” informasi keuangan yang ada. Misalnya saja kasus GIAA (Garuda Indonesia) yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Beberapa analis memberikan rekomendasi untuk membeli saham ini karena kinerjanya yang tokcer di 2018 (dari rugi menjadi untung).

Contoh lain adalah ketika menganalisa emiten-emiten batubara di tahun 2017-2018, ada asumsi yang digunakan ketika menganalisa bahwa harga batubara akan tetap di level yang sama, meskipun pada akhirnya harga jual komoditas ini turun di pasar internasional yang menjadi risiko bawaan berinvestasi di saham-saham berbasis komoditas.

4. Timing

Ada alasan kenapa e-book yang kami susun dinamakan ‘e-book kuartalan‘ yakni penggunaan laporan keuangan kuartalan yang diterbitkan masing-masing emiten, sebagai salah satu syarat yang diwajibkan oleh otoritas bursa bagi perusahaan-perusahaan yang listing di pasar modal.

Laporan keuangan ini tentu memiliki expiration date (tanggal kadaluarsa) yang terjadi ketika ada laporan keuangan terbaru yang diterbitkan yang lebih mencerminkan kondisi keuangan perusahaan.

Itu juga sebabnya kami tidak pernah menjual edisi e-book kuartalan lebih dari dua kuartal yang lalu mengingat informasi dan asumsi yang digunakan di dalamnya tentu sudah berubah dan tidak lagi relevan.

Menggunakan analisa yang dibuat beberapa tahun yang lalu (dengan data-data masa lalu), untuk kondisi saat ini, tentu menjadi tidak lagi masuk akal.

Contoh analisa-analisa yang memiliki expiration date:

Target Price INDY 5,000

Target Price ASII 9,800

Target Price AISA 2,050


Dengan mengetahui hal-hal di atas, lantas apa yang harus kita lakukan sebagai investor individu?

Walaupun menjanjikan potential return tertinggi dibandingkan instrumen investasi lain, pahami bahwa investasi saham adalah suatu hal yang berisiko. Ada bias informasi dan kondisi dinamis yang selalu terjadi di bursa yang bisa menyebabkan terjadinya fluktuasi dalam harga saham. Akan selalu ada faktor ketidakpastian (uncertainty) di sana.

Berinvestasi di instrumen ini juga mewajibkan anda (sebagai investor) untuk selalu update dengan kondisi perekonomian dan gejolak pasar yang terjadi yang bisa mempengaruhi portfolio yang anda miliki.

Kecuali anda memiliki manajer investasi pribadi, tanggung jawab portfolio yang anda miliki ada berada dalam genggaman anda. Segala keuntungan, kerugian dan peluang yang hilang menjadi tanggung jawab masing-masing investor.

Perlu diingat bahwa analisa laporan keuangan dan pemilihan saham adalah satu hal dari sekian banyak faktor yang harus dikuasai investor dan hal tersebut relatif mudah untuk dipelajari.

Tapi kematangan mental, asset allocation dan money management yang baik juga perlu dimiliki untuk mengantisipasi fluktuasi bursa yang terjadi (dan pasti akan terjadi lagi). Hal-hal ini adalah faktor-faktor yang lebih sulit untuk diterapkan di level individual.

Dengan mengetahui hal-hal di atas, semoga tidak terjadi lagi kesalahpahaman publik atas e-book kuartalan Big Alpha. Kritik dan saran yang membangun tentu selalu kami harapkan sebagai sebuah startup keuangan yang tergolong masih sangat muda.

Untuk itu, kami berterima kasih atas segala kritik, perhatian dan dukungan yang masuk untuk kami sebagai sebuah entitas yang baru sebagai penyedia informasi keuangan. Seiring bertumbuhnya platform yang kami miliki, kami menyadari bahwa besarnya atensi publik yang akan kami dapatkan juga akan semakin besar. Hal ini tentu dijadikan pembelajaran internal demi mendukung aktivitas kami ke depannya.

So, thank you!

PS: PO e-book Q4 2019 sudah dibuka, anda bisa mendapatkannya di sini.