Menilik SEA Group, Perusahaan Singapura yang Gercep Perluas Pasarnya ke Indonesia

Date:

Gerak langkah Sea Group untuk memperluas pangsa pasarnya di Indonesia terbilang cepat, bahkan ngebut. Sea Group seolah tak puas hanya dengan menjalankan bisnis e-commerce lewat Shopee atau pengembangan game online lewat Garena.

Pada awal 2021, perusahaan yang bermarkas di Singapura ini mencaplok PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE). Praktis, nama bank berubah menjadi SeaBank. 

Augustus 2021, kabar baru kembali muncul. Sea Group disebut akan mengakuisisi PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA). Apalagi BNBA perlu melakukan konsolidasi perbankan demi memenuhi ketentuan OJK untuk menambah modal inti.

Lantas siapa sih Sea Group? Bagaimana sepak terjangnya di Indonesia selama ini? Big Alpha merangkumnya untuk kamu. 

1. Siapa Sea Group?

Dikutip dari situs resminya, Sea Limited alias Sea Group adalah perusahaan berbasis teknologi dan internet yang didirikan di Singapura. Sea Group menjalankan bisnis di 3 lini utama, yakni hiburan digital, perdagangan digital alias e-commerce, dan pembayaran digital. 

Beberapa anak usaha utama Sea Group antara lain:Garena, pengembang game online.

Shopee, e-commerce dengan basis operasi di Asia Tenggara. SeaMoney, layanan pembayaran digital dan keuangan

2. Sejarah singkat Sea Group

Sea Group didirikan oleh Forrest Li pada 2009. Awalnya, pengembangan game online adalah fokus usaha yang dijalankan Sea Group. Forrest Li mengembangkan sejumlah game online seperti multiplayer online battle arena (MOBA) League of Legends dan Heroes of Newerth, game sepak bola online FIFA Online 3, dan game MOBA seluler Arena of Valor, hingga game balap seluler Speed Drifters. 

Garena semakin mapan setelah pada 2017 meluncurkan Free Fire yang berhasil menggaet lebih dari 150 juta pengguna di tahun 2021. Free Fire juga punya peran penting dalam mendorong ekosistem esports di dunia dan Indonesia. 

Namun seiring berjalannya waktu, Sea Group melihat peluang-peluang lain. Pada 2015, Forrest Li dan pimpinan Sea Group lain meluncurkan Shopee. 

Pada 2020, Shopee mencatatkan diri sebagai layanan e-commerce dengan pengguna terbanyak di Asia Tenggara. 

Tak cuma marketplace, Sea Group juga menjajal peluang menggarap pasar finansial. Tahun 2014, Sea Group mendirikan SeaMoney, sebuah layanan pembayaran dan keuangan. Layanannya terintegrasi melalui ShopeePay dengan jumlah pengguna yang terus menanjak, seiring meningkatkan pengguna Shopee. 

3. Sea Group kencang menggarap pasar ekonomi digital

Grup perusahaan raksasa Singapura ini mulai gencar menggarap ekonomi digital. Sea Group dan konsorsium Grab-Singapore Telecommunications Limited (Singtel) dikabarkan telah mengantongi lisensi dari pemerintah sebagai bank digital penuh di Singapura. Bank berbasis online ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2022. 

Selama ini Sea Group memang sudah getol menggarap pasar digital. ShopeePay sendiri sudah menjadi platform pembayaran digital dengan jumlah transaksi mengungguli OVO yang digandeng Grab dan GoPay milik Gojek