Mengenal Binance Coin, Kripto Pesaing Bitcoin dan Ethereum

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Investasi aset kripto semakin populer. Nilainya yang terus naik membuat pemiliki koin kripto meraup untung berkali-kali lipat dari modal awal investasinya. 

Tingkat keuntungan yang tinggi membuat tak sedikit masyarakat yang tergiur untuk menjajal investasi di kripto. 

Dari ribuan jenis kripto yang ada di dunia, ada beberapa yang paling populer dengan pengguna terbanyak. Yang pertama tentu Bitcoin dengan kapitalisasi terbesar dibanding jenis kripto lainnya. 

Bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa alias all high time di level US$64.800 atau lebih dari Rp930 juta (kurs Rp 14.000) pada awal April 2021. Padahal pada 2012 silam, harganya masih US$5-7 atau sekitar Rp45.000-Rp63.000 (kurs Rp9.000 saat itu) per keping. 

Bayangkan, betapa tajir sekarang orang-orang yang sudah memegang Bitcoin sejak awal dalam jumlah yang banyak! Tapi popularitas kripto tak hanya milik Bitcoin semata. Kripto lain yang tidak kalah populer adalah Binance Coin.

Apa itu Binance Coin? Mari kita simak fakta-fakta menarik soal kripto yang satu ini. 

1. Binance Coin Diakui Bappebti

Binance Coin masuk ke dalam daftar 229 kripto yang diakui oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). 

Daftar kripto yang diakui Bappebti ini dituangkan dalam Peraturan Bappebti nomor 7 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto. Aturan ini berlaku sejak 17 Desember 2020.

2. Kapitalisasi Pasar Binance Coin Terbesar Ketiga

Binance Coin bertengger di peringkat ketiga di urutan kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar. 

Berdasarkan data di coinmarketcap, kripto berkode BNB ini mencatatkan market cap sebesar US$84,38 miliar, berada tepat di bawah Bitcoin dan Ethereum yang masing-masing mencatatkan kapitalisasi US$ 1 triliun dan US$ 311 miliar (per April 2021).

3. ICO Pada 2017

Jika pasar saham memiliki kegiatan IPO, kripto memiliki kegiatan bernama ICO atau Initial Coin Offering (ICO). Binance Coin melakukan ICO pada Juli 2017. Pada saat ICO tersebut, Binance Coin didistribusikan kepada tim pendiri dengan porsi 40 persen (80 juta BNB), angel investors 10 persen (20 juta BNB) dan publik 50 persen (100 juta BNB).

4. Mengurangi Pasokan

Seperti dikutip dari CoinDesk, sebagai salah satu upaya melawan depresiasi nilai, Binance berencana membakar separuh dari total pasokan BNB atau sekitar 100 juta token dengan tujuan menjaga stabilitas harga BNB dari waktu ke waktu.

5. Dapat Digunakan di Binance Exchange

Seperti dikutip dari Corporate Finance Institute, Binance Coin adalah cryptocurrency yang bisa digunakan untuk perdagangan dan membayar komisi di platform cryptocurrency exchange Binance. 

Binance Exchange sendiri merupakan platform  cryptocurrency exchange terbesar di dunia yang memfasilitasi lebih dari 1,4 juta transaksi per detik. Tertarik berinvestasi kripto? Kami membahas sejumlah alternatif kripto selain bitcoin dalam artikel spesial berikut: Pilah Pilih Investasi Kripto Alternatif Bitcoin 

Tags: