[Waktu baca: 3 menit]

Unilever Indonesia, salah satu perusahaan berkapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 27 Mei 2021.

Salah satu agenda dalam RUPS Tahunan itu adalah pembagian dividen yang diambil dari laba perusahaan. Pada 2020, laba bersih UNVR turun 3,09 persen menjadi Rp7,16 triliun dibandingkan dengan Rp7,39 triliun.
 
UNVR dikenal sebagai perusahaan yang rajin dan royal membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. UNVR juga masuk ke dalam Indeks IDX High Dividend 20 atau indeks yang berisi saham-saham yang membagikan dividen dengan dividend yield yang tinggi. Simak data dividen UNVR berikut ini:

Dari data di atas dapat diketahui bahwa UNVR membagikan dividen dua kali dalam setahun yaitu dividen final dan dividen interim. Nilai dividen pada 2020 (yang berasal dari laba bersih 2019) lebih kecil karena perusahaan ini melakukan pemecahan saham (stock split) pada akhir 2019.

UNVR merupakan perusahaan yang konsisten membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, UNVR rutin membagikan dividen kepada investor sejak tahun 2000. Pada saat ini, 85% saham UNVR dipegang oleh Unilever Indonesia Holding B.V. dan 15% lainnya dipegang oleh publik.

Unilever adalah pemimpin pasar di segmen barang konsumsi habis pakai atau fast moving consumer goods (FMCG). Pertumbuhan kinerja keuangannya juga stabil dan royal pula dalam membagikan dividen.

Laba bersih UNVR dalam setahun bahkan terkadang mampu melebihi modal atau ekuitasnya. Sangat sedikit emiten di dunia yang mampu berkinerja seperti itu. Berkat situasi itu, UNVR sering membagikan dividen dengan rasio lebih dari 90% bahkan 100% dari laba bersihnya.

Kendati sering dikategorikan sebagai saham blue chip, kinerja saham UNVR belakangan ini cukup mengecewakan. Dihitung dari 3 tahun terakhir, saham UNVR sudah turun lebih dari 40%. Ada apa dengan saham UNVR? Simak ulasannya dalam artikel khusus berikut ini: Cerita Di Balik Merahnya Kinerja Saham UNVR