Mau IPO, Bank Ini Bersiap Jadi Bank Digital

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Bank Multiarta Sentosa atau yang biasa dikenal sebagai Bank Mas berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada Juni 2021.

Dikutip dari dokumen prospektus yang beredar di kalangan investor pada Senin, 7 Juni 2021, Bank Mas berencana melepas lebih dari 186 juta saham baru atau sekitar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan rentang harga Rp3.000-Rp4.000 per saham.

Dengan IPO itu, Bank Mas membidik dana yang dihimpun sebesar Rp774 miliar. Dana segar dari IPO itu akan dipakai untuk menambah modal inti sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) no 12/POJK.03/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Sesuai peraturan OJK,  bank diwajibkan sudah harus punya modal inti minimum Rp1 triliun pada akhir 2020, Rp2 triliun pada 2021 dan Rp3 triliun pada 2022. Pada saat ini, modal inti Bank Mas masih di bawah Rp2 triliun. IPO ini diharapkan dapat mendongrak jumlah modal inti bank yang didirikan pada 1992 itu.

Modal dari IPO itu nantinya akan dialokasikan oleh Bank Mas untuk sejumlah keperluan. Pertama, penyaluran kredit dengan porsi 85 persen. Kedua, pengembangan digital banking. Rencana pengembangan digital banking itu akan dilakukan pada 2021 dan 2022.

Menurut prospektus, dalam pengembangan digital banking ini, Perseroan masih dalam tahap melakukan pemilihan vendor. Pengembangan digital banking tersebut meliputi pengembangan layanan self-service pada kantor bank, customer on boarding (pengembangan layanan yang memudahkan staf bank untuk dapat langsung memproses pembukaan rekening di lokasi nasabah), serta pengembangan layanan virtual account, QR code debit dan cardless cash withdrawal.

Jika Bank Mas merealisasikan rencananya mengembangkan bank digital maka akan semakin meramaikan persaingan bank digital di Indonesia. Kami mengulasnya lebih dalam mengenai isu bank digital tersebut dalam artikel berikut ini: Medan Pertarungan Bank Digital di Indonesia.

Sebelum IPO, pemegang saham mayoritas Bank Mas adalah Danabina Sentara  dengan porsi kepemilikan 70 persen dan sisanya dikuasai oleh Multi Anekadana Sakti (25 persen) dan Halim Sakti (5 persen). Setelah IPO, porsi kepemilikan itu terdilusi masing-masing menjadi 58,5 persen (Danabina Sentana), Multi Anekadana Sakti (21,25 persen), Halim Sakti (4,25 persen) dan sisanya masyarakat dan karyawan sebanyak 15 persen.

Danabina Sentara dikuasai oleh keluarga Winoto. Dalam hubungan kekeluargaan yang dijabarkan dalam prospektus diketahui bahwa Komisaris Utama Juwita Ekawati Winoto dan Direktur Budi Afandi Winoto memiliki hubungan kekeluargaan.

Berikut ini jadwal aksi korporasi Bank Mas itu:

  • Perkiraan Masa Penawaran Awal : 7 – 15 Juni 2021 
  • Perkiraan Tanggal Efektif : 21 Juni 2021 
  • Perkiraan Masa Penawaran Umum : 23 – 25 Juni 2021 
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan : 25 Juni 2021
  • Perkiraan Tanggal Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 29 Desember 2021
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik : 28 Juni 2021
  • Perkiraan Tanggal Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 28 Desember 2022
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I di Bursa Efek Indonesia : 29 Juni 2021
  • Perkiraan Tanggal Akhir masa berlaku Waran Seri I : 28 Desember 2022
  • Perkiraan Awal Perdagangan Waran Seri I : 29 Juni 2021
Tags: