Mal Dibuka 15 Juni, Saham Restoran dan Ritel Apa yang Terimbas?
[Waktu baca: 4 menit]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumumkan bahwa pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta dapat kembali dibuka pada 15 Juni 2020.
Pembukaan ini merupakan bagian dari skenario Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi yang diterapkan oleh pemerintah untuk membuka kembali aktivitas ekonomi setelah dibatasi selama sekitar 2,5 bulan.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan virus corona, pemerintah mengatur mal hanya boleh menerima pengunjung 50% dari kapasitas. Selain itu, mal harus menerapkan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh bagi para pengunjung.
Bagi para pelaku usaha, pembukaan kembali pusat perbelanjaan ini barangkali merupakan "angin segar" setelah kegiatan usaha berhenti sementara akibat penyebaran virus corona. Situasi ini bukan tidak mungkin dapat menjadi momentum bagi sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia.
Berikut ini sejumlah perusahaan yang memiliki gerai di pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta:
1. PT Mitra Adi Perkasa Tbk. (MAPI)
Mitra Adi Perkasa adalah perusahaan yang mengoperasikan lebih dari 2.300 gerai ritel di 80 kota di seluruh Indonesia. Gerai-gerai itu banyak yang beroperasi di aneka pusat perbelanjaan.
Sejumlah contoh gerai yang dimiliki oleh MAPI antara lain Sogo, Zara, Sports Statison, Starbucks, Burger King, Kidz Station, Kikokuniya dan sebagainya. Pada saat pemberlakuan PSBB, toko swalayan yang dikelola MAPI seperti The FoodHall yang menjual kebutuhan sehari-hari tetap beroperasi seperti biasa.
Dalam sebulan terakhir hingga Senin (8 Juni 2020), saham MAPI telah melesat hingga lebih dari 30%.
2. PT Jaya Bersama Tbk. (DUCK)
Jaya Bersama adalah perusahaan yang mengelola restoran masakan China, The Duck King, dengan varian seperti The Duck King Noodle and Kitchen, The Grand Duck King, Fook Yew, Imperial Chef, Panda Bowl dan The Grand Duck King Signatures.
Sejumlah restoran tersebut berlokasi di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta. Dalam sebulan terakhir hingga Senin (8 Juni 2020), saham DUCK telah melesat hingga lebih dari 40%.
3. PT. Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA)
Sarimelati Kencana adalah perusahaan yang mengelola restoran Pizza Hut di Indonesia. Pada saat pemberlakuan PSBB, Pizza Hut tidak melayani makan di tempat (dine in), namun hanya melakukan penjualan pengiriman (delivery) dan pesan bawa (take away).
Dalam sebulan terakhir hingga Senin (8 Juni 2020), saham PZZA telah melesat hingga lebih dari 45%.
4. PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA)
Erajaya Swasembada adalah perusahaan yang mengelola gerai penjualan smartphone, Erafone. Gerai-gerai Erafone banyak yang terdapat di pusat-pusat perbelanjaan Jakarta.
Dalam sejumlah pernyataan di media, manajemen Erajaya menyatakan gerai-gerai milik perusahaan akan beroperasi mengikuti jadwal pembukaan mall di mana gerai tersebut berada. Dalam sebulan terakhir hingga Senin (8 Juni 2020), saham ERAA telah melesat hingga lebih dari 10%.
5. PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST)
Fast Food Indonesia adalah perusahaan yang mengelola restoran Kentucky Fried Chicken (KFC). Seiring penutupan pusat perbelanjaan di berbagai daerah di Indonesia, KFC juga menutup sebanyak 115 gerainya.
Di tengah kondisi saat itu, KFC hanya melayani layanan take-away, home delivery, drive-thru dan online ordering. Pada saat ini, tidak sedikit gerai KFC yang berlokasi di pusat-pusat perbelanjaan.
Tidak seperti 4 saham di atas, saham FAST tercatat turun sekitar 5% dalam sebulan terakhir hingga 8 Juni 2020. Dalam sesi I perdagangan pasar saham 8 Juni 2020, saham FAST melesat lebih dari 5%.
Apabila Anda berencana untuk berinvestasi saham, Big Alpha telah menyusun sebuah e-book kuartalan yang berisi 15 saham pilihan. Klik di sini untuk melakukan pemesanan.
Date: