Ingin Naik Haji Pasca Pandemi? Ini Tips Siapkan Biayanya
[Waktu baca: 4 menit]
Tahun 2020 adalah tahun yang berbeda dalam hal ibadah haji. Tidak ada jemaah haji asal Indonesia yang melakukan perjalanan ibadah haji ke Arab Saudi karena adanya pandemi virus corona.
Pemerintah Arab Saudi membatasi jemaah haji dari seluruh dunia yang melakukan ibadah ini di wilayahnya. Dari jumlah yang biasanya mencapai lebih dari 2 juta orang setiap tahunnya, berdasarkan berita terbaru, pemerintah Arab hanya memperkenankan sekitar 1.000 jemaah haji melakukan ibadah haji dengan protokol kesehatan yang ketat.
Ibadah haji adalah rukun Islam yang kelima. Ibadah itu diimpikan oleh banyak umat Muslim di seluruh dunia, termasuk dari Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk Islam.
Umat Muslim biasanya telah menyiapkan diri sejak jauh-jauh hari dalam kegiatan ibadah ini. Bukan hanya aspek jasmani dan rohani, umat Muslim juga harus menyiapkan aspek finansial dalam ibadah haji ini.
Salah satu aspek finansial yang dimaksud adalah biaya perjalanan ibadah haji. Besaran biaya perjalanan tersebut biasanya bervariasi setiap embarkasi (daerah pemberangkatan haji), namun biasanya berkisar di atas Rp30 juta.
Bagi sebagian orang, biaya sebesar itu tidaklah kecil. Oleh karena itu, umat Muslim perlu menyiapkan dana ini sejak jauh-jauh hari, salah satunya dengan menggunakan tabungan haji.
Tabungan Haji
Tabungan haji adalah salah satu produk perbankan yang memungkinkan nasabah mengumpulkan dana untuk keperluan ibadah haji. Pada saat ini, sejumlah bank memiliki produk tabungan haji.
Pada umumnya, tabungan haji dijalankan berdasarkan prinsip syariah dengan akad tertentu. Sejumlah bank menawarkan setoran dengan minimal Rp50.000-Rp100.000 dimana simpanan tersebut biasanya tidak bisa dicairkan kecuali untuk membayar biaya penyelenggaraan ibadah haji.
Oleh karena itu, sejumlah bank tidak memberikan fasilitas penarikan tunai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dalam tabungan haji ini. Tabungan haji juga biasanya terkoneksi dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama.
Selain untuk orang dewasa, tabungan haji di sejumlah bank juga menawarkan tabungan untuk anak (di bawah 17 tahun) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan anak. Fitur ini bisa digunakan untuk membiasakan proses menabung bagi anak sejak dini.
Tips Mengumpulkan Dana
Bagi umat Muslim yang telah berencana untuk menjalankan ibadah haji di masa depan, berikut ini sejumlah tips yang barangkali bisa diterapkan dalam mengumpulkan dana dengan menggunakan tabungan haji:
1. Kukuhkan Niat
Sebelum mengumpulkan dana, kita bisa berniat terlebih dulu dalam menyiapkan rencana ibadah haji. Niat biasanya merupakan langkah awal dalam melakukan sesuatu. Tidak ada salahnya niat itu ditetapkan sejak dini mengingat antrian naik haji bagi jemaah haji dari Indonesia cukup lama hingga puluhan tahun.
Setelah niat ditetapkan, kita bisa mulai menyusun rencana untuk mengumpulkan dana tersebut. Rencana ini akan mencakup berapa lama proses menabung akan dilakukan, berapa besaran dana yang akan disisihkan dari penghasilan dan sebagainya.
2. Memilih Bank
Pada saat ini, ada sejumlah bank syariah yang memiliki produk tabungan haji dengan berbagai fasilitas yang bervariasi. Dari berbagai pilihan itu, kita bisa memilih bank yang menawarkan fasilitas penarikan otomatis (autodebet).
Dengan autodebet, kita secara tidak langsung akan "dipaksa" untuk menabung atau menyisihkan sebagian penghasilan untuk keperluan ibadah haji. Fitur itu akan membantu mendisplinkan kita dalam proses menabung tabungan haji.
3. Jadikan Prioritas
Jangan sampai proses menabung tabungan haji itu terputus di tengah jalan. Oleh karena itu, kita bisa menjadikan rencana ibadah haji ini sebagai salah satu prioritas aktivitas di masa mendatang.
Menjadikan suatu hal sebagai prioritas berarti mendahulukan penggunaan uang untuk keperluan tersebut. Misalnya, uang yang disisihkan dari penghasilan diprioritaskan untuk rencana haji, bukan untuk pos pengeluaran lain.
Date: