Gojek-Tokopedia (GoTo) Mau IPO? Simak Dulu 6 Informasi Ini! 

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Pasar modal Indonesia konon akan segera kedatangan emiten baru dengan nilai kapitalisasi pasar yang luar biasa besar. Entitas hasil merger duo  unicorn, Gojek-Tokopedia, dikabarkan segera melantai di bursa. Jika benar terjadi maka ini menjadi salah satu penawaran umum perdana saham (IPO)  yang terbesar di bursa Indonesia. 

Namun, kita perlu sedikit bersabar. Sejauh ini Bursa Efek Indonesia belum menyatakan secara resmi bahwa GoTo adalah salah satu calon emiten yang akan IPO dalam waktu dekat.

Mungkin saja rencana IPO ini akan diumumkan mendekati rencana pelaksanaannya. Sambil menunggu kejelasan itu, kita simak dulu sejumlah informasi mengenai dua raksasa perusahaan teknologi ini!

1. Menunggu Waktu

Merger resmi antara Gojek dan Tokopedia tinggal menunggu waktu. Menurut sejumlah pemberitaan, kedua pimpinan perusahaan pada prinsipnya sudah sepakat dengan penggabungan dua perusahaan tersebut. Nama entitas baru hasil penggabungan ini kabarnya akan bernama GoTo.

2. IPO di 2 Negara?

GoTo dikabarkan akan melakukan IPO di bursa efek di dua negara (dual listing) yaitu Indonesia dan Amerika Serikat. Namun, menurut BEI pada akhir April 2021, nama GoTo belum masuk ke dalam daftar perusahaan yang akan IPO. Oleh karena itu, sejauh ini, rencana IPO GoTo ini belum dapat dipastikan.

3. Valuasi Jumbo

Entitas hasil merger Tokopedia dan Gojek bakal memiliki valuasi yang luar biasa besar. Deal Street Asia memperkirakan valuasi GoTo bakal mencapai US$30 miliar-US$40 miliar atau lebih dari Rp500 triliun dengan asumsi kurs Rp14.000.

Dengan valuasi besar itu, GoTo berpotensi masuk ke dalam daftar emiten dengan kapitalisasi besar di BEI jika jadi melakukan IPO. Berdasarkan data BEI, kapitalisasi pasar saham terbesar saat ini masih dipegang oleh BBCA dengan nilai Rp 826 triliun, disusul BBRI (559 triliun) dan TLKM (Rp342 triliun).

4. Gojek Pegang Mayoritas 

Gojek dikabarkan akan menguasai 60 persen saham entitas merger dan sisanya 40 persen dipegang oleh Tokopedia. Sejumlah pemberitaan menyebutkan bahwa Co-CEO Gojek Andre Soelistyo akan didapuk sebagai pimpinan GoTo.

5. Pasar Gojek dan Tokopedia Semakin Luas

Penggabungan keduanya akan menjadikan GoTo sebagai raksasa perusahaan digital di Asia Tenggara.

Kendati belum dapat diketahui secara pasti, namun berbagai spekulasi memperkirakan bahwa Tokopedia akan memiliki akses ke Gosend sebagai layanan pengiriman barang yang dimiliki Gojek.  Hal ini tentu akan membantu penjualan produk di Tokopedia.

Sementara itu, Gojek juga akan diperkirakan terhubung ke platform yang dimiliki Tokopedia. Kolaborasi itu diperkirakan akan memperkuat bisnis kedua belah pihak.

6. Untungkan Investor?

Apakah IPO ini akan menguntungkan sejumlah investor yang telah berinvestasi di Gojek dan Tokopedia? Seperti diketahui, sejumlah investor global dan nasional telah membenamkan dananya di Gojek. Contoh investor nasional yang telah menyuntikkan dananya di Gojek antara lain Astra International (ASII) dan Telkom (TLKM).

Sebelum kabar merger itu beredar, kami pernah mengulas aksi korporasi yang dilakukan TLKM di Gojek tersebut dalam artikel khusus Menakar Langkah TLKM Investasi di Gojek yang membahas sejauh mana efek dari investasi TLKM itu.

Tags: