Ekspor Anjlok, 3 Emiten Ini Berpotensi Terdampak

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor April 2020 mencapai US$12,19 miliar atau turun 7,02% dibandingkan dengan periode yang sama pada April 2019.

Dibandingkan Maret 2020, angka tersebut juga turun 13,33%. Penurunan terjadi di sektor minyak dan gas sebesar 6,55% dan non-migas 13,66%.

Situasi itu tidak lain disebabkan oleh virus corona yang menekan perekonomian di seluruh dunia, termasuk dalam aktivitas ekspor dan impor. 

Berbagai negara seperti Amerika Serikat dan China melaporkan penurunan nilai impor pada Maret 2020. Negara-negara tersebut merupakan  pangsa pasar ekspor yang besar bagi Indonesia.

Dengan demikian, penurunan impor negara-negara adidaya tersebut berpotensi mengurangi ekspor produk dari Indonesia. Sejumlah pihak memperkirakan ekspor tersebut akan mengalami penurunan di bulan-bulan berikutnya.

Pada saat ini, sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki porsi ekspor yang cukup besar terhadap pendapatan perusahaan. Berikut ini sejumlah emiten tersebut:

1. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)

Integra Cabinet merupakan perusahaan manufaktur pengolahan hasil kayu. Produk utama perusahaan ini adalah furnitur yang diperuntukkan untuk pasar rumah tangga, kantor dan hotel.

Di samping itu, berbagai produk perusahaan antara lain pintu kayu, bingkai jendela kayu, dan produk-produk lain yang terbuat dari kayu atau rotan.

Perusahaan ini memasarkan produknya ke pasar dalam negeri dan ekspor. Pasar ekspor mendominasi penjualan bersih perusahaan pada kuartal III/2019.

Komposisi Penjualan WOOD

Sumber: Laporan Keuangan per 30 September 2019

2. PT Sri Rejeki Isman Tbk.

Sritex adalah salah satu perusahaan tekstil dan garmen yang terbesar di Asia Tenggara. Berbasis di Solo, Jawa Tengah, Sritex dikenal dengan produksi seragam militernya untuk puluhan negara di dunia.

Selain pakaian jadi, emiten berkode SRIL ini memiliki sejumlah produk  seperti kain, benang,  kain mentah dan sebagainya.

Perusahaan ini memasarkan produknya ke pasar dalam negeri dan ekspor. Pasar ekspor mendominasi penjualan bersih perusahaan pada kuartal III/2019.

Komposisi Penjualan SRIL

Sumber: Laporan Keuangan per 30 September 2019

3. PT Mayora Indah Tbk. (MYOR)

PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) adalah perusahaan makanan yang memproduksi biskuit, permen, kopi, wafer, cokelat dan sebagainya. Perusahaan ini memasarkan produknya ke pasar dalam negeri dan ekspor.

Berbeda dibandingkan dengan SRIL dan WOOD, pasar lokal mendominasi penjualan bersih perusahaan pada kuartal III/2019. Kendati demikian, nilai ekspor perusahaan ini hampir menyamai nilai penjualan di pasar lokal.

Komposisi penjualan MYOR

Sumber: Laporan Keuangan 31 Desember 2019.

 

 

 

Apabila Anda berencana untuk berinvestasi saham, Big Alpha telah menyusun sebuah e-book kuartalan yang berisi 15 saham pilihan. Klik di sini untuk melakukan pemesanan.