Daftar Saham Pakan Ternak di BEI, Apa Saja?

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Industri pangan, karena urusannya dengan perut manusia, selalu menarik untuk dibahas. Manusia selalu butuh makan bukan? Salah satu subsektor yang bergerak di industri ini adalah subsektor animal feed alias pakan ternak. 

Sesuai namanya, subsektor pakan ternak bergerak di penjualan pakan ternak seperti ayam, ikan, udang, dan ternak lain yang ada di Indonesia. Selain itu, perusahaan yang bergerak di subsektor pakan ternak juga menjual produk-produk olahan makanan berbasis ternak, seperti sosis, nugget, dan ayam goreng. 

Di Indonesia, ada empat perusahaan pakan ternak yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham-saham emiten pakan ternak ini menarik untuk didalami, karena mengikuti tren dan pola konsumsi makanan masyarakat Indonesia. 

Nah, bagaimana profil saham pakan ternak di BEI? Big Alpha mengulasnya untuk kamu. 

1. Charoen Pokphan Indonesia (CPIN)

Dikutip dari situs resminya, PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk didirikan pada 1972 dengan nama awal PT Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited. Tentunya kamu tahu dong, produk makanan olahan nugget ayam dan sosis dari Golden Fiesta, Fiesta, Champ, dan Okey? Nah, itu adalah beberapa produk dari CPIN.

Pada tahun 2020, Charoen Pokphand menguasai 32 persen pasar pakan unggas di Indonesia. Porsi ini terbesar di antara kompetitor lainnya.

Ada 12 kegiatan usaha yang dijalankan perusahaan, antara lain:

  • Pembibitan ayam ras
  • Kegiatan rumah potong dan pengepakan daging bukan unggas
  • Kegiatan rumah potong dan pengepakan daging unggas
  • Industri pengolahan dan pengawetan produk daging dan daging unggas
  • Industri pembekuan buah-buahan dan sayuran
  • Industri tepung campuran dan adonan tepung
  • Industri makanan dan masakan olahan
  • Industri bumbu masak dan penyedap masakan
  • Industri ransum makanan hewan
  • Industri produk farmasi untuk hewan
  • Industri barang dari plastik untuk pengemasan
  • Industri perlengkapan dan peralatan rumah tangga
  • Perdagangan besar binatang hidup perdagangan besar daging ayam dan daging ayam olahan
  • Pergudangan dan penyimpanan
  • Aktivitas cold storage

2.  JAPFA Comfeed Indonesia (JPFA)

Japfa Comfeed Indonesia menjadi pemain terbesar kedua di pasar pakan ternak, khususnya unggas. Japfa juga menjual DOC (day old chicken) alias anak ayam berumur satu hari untuk selanjutnya diternakkan oleh peternak. 

Japfa sendiri sudah fokus pada industri pakan ternak sejak 1975. Tahun 2020 lalu, JPFA mengakuisisi PT So Good Food dan So Good Manufacturing. Langkah ini tentu memperkuat posisi JPFA dalam industri perunggasan, dari hulu ke hilir. 

Akuisisi JPFA terhadap So Good dianggap langkah tepat karena merek ini menguasai pasar makanan siap saji. So Good berada di peringkat pertama di atas merek Fiesta yang berada di naungan Charoen Pokphand.

Kami mengulas lebih dalam mengenai prospek saham JPFA di artikel berikut ini: Laju Ciamik Kinerja Japfa (JPFA), Akankah Berlanjut? 

3. Malindo Feedmill (MAIN)

Malindo Feedmill  berdiri sejak 1997. Fokus bisnisnya adalah perdagangan pakan ternak, pembibitan ayam, peternakan ayam pedaging, hingga makanan olahan. Malindo sendiri berada di jajaran top three pemain industri pakan ternak nasional. 

Setelah cukup lama berkecimpung di industri pakan ternak dan perunggasan, Malindo memulai bisnis makanan olahan pada 2013 dengan meluncurkan merek Sunny Gold dan Ciki Wiki.  MAIN pertama kali melantai di bursa pada 2006.

4. Sreeya Sewu Indonesia (SIPD)

Sebelumnya, perusahaan ini bernama Sierad Produce. Perusahaan ini menjalankan bisnisnya di bidang pembibitan ayam (DOC), penyembelihan ayam, dan pengolahan ayam terpadu. SIPD juga punya lini bisnis makanan olahan. Perusahaan berdiri pada 1985 dan pertama kali melantai di bursa pada 1996.  Salah satu produk makanan olahan milik Sreeya Sewu yang mudah ditemukan di jaringan ritel modern adalah Belfoods.