Daftar Grup Pengelola Mal Terbesar di Indonesia
Hayo siapa yang hobinya main ke mal? Pasti berat dong ya, menahan diri nggak main ke mal selama masa PPKM darurat yang lalu?
Ya, pengelola pusat perbelanjaan atau mal menjadi salah satu bisnis yang paling terdampak akibat pelaksanaan berbagai pembatasan aktivitas masyarakat, mulai dari PSBB pada 2020 lalu hingga PPKM di tahun 2021 ini.
Selama pelaksanaan PPKM darurat sejak awal Juli 2021 misalnya, pemilik gerai nonesensial di mal praktis tak bisa beroperasi selama lebih dari sebulan. Hal ini pasti berdampak pada penjualan produk, yang berujung pada ancaman PHK bagi karyawannya.
Bahkan Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) menyampaikan bahwa tidak sedikit mal di Tanah Air yang mengalami kesulitan finansial akibat pandemi. Sejumlah mal bahkan terancam dijual atau tutup karena arus kas yang seret.
Terbaru, sejumlah media nasional memberitakan ada 5 mal di Bandung yang terancam dijual karena terhantam pandemi. Mal itu dijual karena sepinya pengunjung, meski saat ini pemerintah mulai melonggarkan pembatasan.
Nah, ngomong-ngomong soal mal, tahukah kamu bahwa sejumlah mal populer di Indonesia dikelola oleh grup perusahaan yang sama? Coba simak ulasan Big Alpha berikut ini, tentang grup perusahaan pengelola mal di Indonesia.
1. Grup Pakuwon
Grup perusahaan ini sebenarnya tidak hanya mengelola pusat perbelanjaan atau mal saja, tapi juga tempat tinggal, kantor, sampai hotel. Tapi mal memang menjadi lini bisnis Grup Pakuwon paling beken. Apa saja sih mal yang dikelola Grup Pakuwon?
- Blok M Plaza di Jakarta
- Gandaria City Mall di Jakarta
- Kota Kasablanka di Jakarta
- Tunjungan Plaza di Surabaya
- Pakuwon Mall di Surabaya
- Pakuwon Trade Center di Surabaya
- Royal Plaza di Surabaya
- East Coast Center di Surabaya
- Pakuwon Town Square di Surabaya
- Food Festival di Surabaya
- Food Junction di Surabaya
Banyak bukan? Media nasional juga sempat memberitakan bahwa Pakuwon Group membeli sejumlah properti mal dari Delta Merlin, seperti Hartono Mall di Solo dan Jogja.
2. Grup Summarecon
Kalau kamu warga 'pinggiran Jakarta' tentu tidak asing dengan sejumlah mal yang dikelola oleh Summarecon. Tak cuma mal, Summarecon Development di bawah induk usaha grup perusahaan juga mengembangkan kompleks hunian yang terintegrasi dengan mal. Apa saja sih? Ini Daftarnya:
- Summarecon Kelapa Gading
- Summarecon Serpong
- Summarecon Bekasi
- Summarecon Bandung
- Summarecon Karawang
- Summarecon Mutiara Makassar
- Summarecon Bogor
3. Grup Djarum
Jangan kaget, Grup Djarum memang punya cakupan bisnis yang luas banget. Grup usaha di bawah kendali Hartono bersaudara ini juga merambah ke bisnis properti dengan mengelola sejumlah gedung perkantoran dan hotel di lokasi-lokasi sentral ibu kota.
Grand Indonesia, Hotel Kempinski, Menara BCA, dan gedung-gedung di kawasan lain adalah sebagian dari portofolio properti dari Hartono bersaudara. Kalau kamu kerja di seputaran Thamrin dan Sudirman, pasti pernah deh nongkrong di Grand Indonesia. Ya kan, hayo ngaku!
4. Agung Podomoro Land
Satu lagi nih pengembang yang fokus ke mal-mal elit. Agung Podomoro Land (APL) sebenarnya nggak cuma fokus ke pengembangan mal saja, tapi juga ke berbagai bentuk pemanfaatan bangunan. Tapi mal-mal di bawah APL memang oke-oke sih. Apa saja? Ini daftarnya:
- Podomoro City Jakarta
- Kuningan City
- Green Bay Pluit
- Podomoro City Deli Medan
- Senayan City
- Central Park Jakarta
5. CT Corp
CT Corp adalah induk perusahaan yang didirikan oleh Chairul Tanjung, salah satu konglomerat Indonesia. Selain dikenal dengan industri medianya, seperti Transmedia, CT Corp juga gencar melakukan pengembangan bisnis ke sektor ritel, termasuk mal.
Berikut adalah daftar uni bisnis ritel milik CT Corp:
- Transmart Carrefour
- Index Living Mall
- Trans Fashion Indonesia
- Trans Fashion Thailand
- Metro Department Store
- Trans Studio Mall Makassar
- Trans Studio Mall Bandung
Date: