Bank Indonesia Proyeksi Belanja Online Capai Rp370 Triliun 2021

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Bank Indonesia memproyeksikan transaksi e-commerce atau belanja online mencapai Rp370 triliun pada 2021 atau meningkat 40 persen dibandingkan dengan Rp266 triliun pada 2020.

Proyeksi itu disampaikan oleh bank sentral dalam Laporan Kebijakan Moneter Triwulan I/2021 seperti dikutip pada Selasa, 18 Mei 2021. 

Menurut bank sentral, transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh tinggi sejalan dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya pembayaran digital dan akselerasi digital banking.

Bank Indonesia mencatat pertumbuhan tersebut tercermin dari nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada Maret 2021 sebesar Rp21,4 triliun, atau tumbuh 42,46 persen secara year-on-year. 

Volume transaksi digital banking juga terus meningkat dimana pada Maret 2021 tumbuh 42,47 persen secara year-on-year yang mencapai 553,6 juta transaksi dan nilai transaksi digital banking yang tumbuh 26,44 persen (yoy) mencapai Rp3.025,6 triliun.

Dalam laporan yang lain, Bank Indonesia mengaku mendukung pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

Salah satu bentuk dukungan itu dalam bentuk mendorong kolaborasi e-commerce, UMKM dan pemerintah untuk memperkuat daya saing produk UMKM domestik baik untuk penjualan dalam negeri maupun ekspor.

Salah satu platform belanja online yang kini sedang banyak dibicarakan adalah Tokopedia yang baru saja membentuk GoTo bersama Gojek. Tokopedia merupakan perusahaan marketplace yang bekerjasama dengan lebih dari 10 juta merchant atau mitra usaha. 

Beberapa waktu lalu Tokopedia disebut-sebut akan melakukan IPO di bursa saham. Rencana IPO perusahaan seperti Tokopedia itu menarik untuk disimak karena berbagai faktor.

Selain karena pertumbuhan bisnisnya yang luar biasa cepat, kehadiran mereka mendisrupsi model bisnis lama dan menghadirkan alternatif baru yang lebih unggul. Dengan cepat, mereka menggantikan tren lama. Kehadiran perusahaan rintisan ini sebagai produk lokal juga membawa kebanggaan bagi masyarakat.

Bagaimana sebaiknya investor saham bersikap mengenai rencana IPO perusahaan seperti Tokopedia? Kami membagikan pandangan kami mengenai rencana IPO salah satu marketplace terbesar di Indonesia itu dalam artikel berikut ini beberapa waktu lalu: Tokopedia dan Antisipasi Euforia Saham Startup

 

Tags: