[Waktu baca: 4 menit]

Bagaimana caranya mengetahui apakah sebuah emiten sedang "bermasalah" atau tidak? Salah satu cara cepatnya adalah melihat notasi khusus yang diberikan oleh Bursa Efek Indonesia kepada perusahaan tersebut.

Notasi khusus adalah huruf dengan makna khusus yang diberikan oleh bursa kepada emiten. Notasi itu biasanya muncul di aplikasi transaksi saham. Pemberian notasi khusus oleh bursa itu mulai berlaku pada akhir 2018.

Per 14 September 2020, sebanyak 71 perusahaan mendapatkan notasi khusus dari bursa. Satu perusahaan bisa mendapatkan lebih dari satu notasi. Dengan demikian, perusahaan tersebut menghadapi lebih dari satu "masalah".

Berikut ini notasi khusus di BEI:

Berikut ini salah satu contoh notasi khusus di salah satu emiten yaitu PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) pada Senin, 14 September 2020, di salah satu aplikasi saham. Perhatikan kotak merah berisi huruf B.

Seperti diketahui, Global Mediacom menghadapi gugatan pailit yang diajukan oleh perusahaan asal Korea Selatan, KT Corporation, di Pengadilan Niaga, Jakarta Selatan pada Juli 2020 atas sebuah masalah yang terjadi pada 2006.

Manfaat Notasi Khusus

Notasi khusus ini memiliki sejumlah manfaat bagi investor saham. Salah satunya adalah investor dapat mengetahui bahwa sebuah emiten sedang menghadapi sebuah "masalah" tertentu. 

Informasi itu dapat digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan terkait investasi. Tentu saja, investor memiliki kesempatan untuk mencari informasi lebih dalam mengenai emiten tersebut berdasarkan notasi khusus yang ada.

Misalnya, sebuah emiten mendapatkan notasi khusus "E" atau laporan keuangannya menunjukkan ekuitas negatif. Setelah mengetahui notasi khusus, investor saham dapat mencari informasi lebih lanjut dengan mempelajari emiten yang bersangkutan.

Perlu diketahui, notasi khusus bukan "tato" permanen yang disematkan kepada sebuah emiten. Notasi itu dapat dicopot oleh bursa apabila masalah yang dihadapi emiten tersebut sudah diselesaikan.