Asuransi Unit Link: Cara Kerja, Risiko, dan Jenisnya 2021
[Waktu baca: 5 menit]
Apakah kamu sering mendapatkan penawaran asuransi dari agen asuransi? Entah dapat nomor ponsel kita dari mana, ada saja agen asuransi yang menghubungi dan menawarkan produk asuransi jiwa kepada kita melalui sambungan telepon.
Salah satu jenis asuransi jiwa yang kerap ditawarkan perusahaan asuransi kepada calon nasabah adalah asuransi jiwa unit link. Produk asuransi unit link ini mengombinasikan produk proteksi dan produk investasi. Karena ada "embel-embel" investasi dengan potensi tingkat return, asuransi unit link biasanya memikat para calon nasabah.
Membeli produk unit link laksana sambil menyelam minum air. Sambil membeli produk asuransi yang memberikan proteksi, dapat juga produk investasi yang memberikan return. Dapat perlindungan iya, dapat keuntungan juga! Ya begitu kira-kira bayangan banyak orang mengenai produk asuransi unit link.
Penjelasan di atas adalah bentuk ideal dari produk asuransi unit link. Kenyatannya, tidak sesederhana itu. Apa itu asuransi unit link? Bagaimana cara kerjanya? Big Alpha merangkum hal-hal penting yang perlu kamu tahu berikut ini.
1. Kombinasi Asuransi dan Investasi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, asuransi unit link adalah kombinasi antara asuransi dan produk investasi. Jadi ada dua manfaat yang didapat dari asuransi unit link, yakni perlindungan dan return investasi.
Asuransi memberikan perlindungan dari sejumlah risiko, misalnya kematian, sakit, atau cacat terhadap pemegang polis. Sedangkan investasi memberikan return yang bisa membantu pemegang polis mencapai tujuan keuangan, seperti dana pendidikan atau dana pensiun.
Tujuan keuangan seperti dana pendidikan dan pensiun tentu lebih sulit jika hanya mengandalkan tabungan yang bunganya kecil. Oleh karena itu, produk investasi yang digabung dengan asuransi memberikan aneka penawaran.
Dimana uang asuransi itu diinvestasikan? Berdasarkan peraturan, uang itu bisa diinvestasikan oleh perusahaan asuransi di sejumlah instrumen. Bisa di saham, obligasi, campuran, atau pasar uang. Dengan beragam instrumen investasi ini, pemegang polis perlu memahami bahwa risiko investasi ditanggung oleh pemegang polis, bukan perusahaan asuransi atau agen.
2. Cara Kerja Asuransi Unit Link
Alur kerja asuransi unit link secara sederhana bisa dijelaskan sebagai berikut. Premi awal yang dibayarkan pemegang polis akan dialokasikan untuk berbagai hal, mulai dari untuk proteksi hingga dipotong untuk membayar biaya akuisisi,
Biaya akuisisi adalah biaya yang dibebankan kepada nasabah ketika membeli polis. Biaya itu biasanya digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan, termasuk komisi agen. Selain itu, premi asuransi juga dimasukkan ke dalam instrumen investasi yang dipilih.
Sejumlah premi yang dimasukkan ke dalam instrumen investasi ini kemudian menghasilkan hasil investasi. Hasil dari investasi ini juga akan digunakan untuk membayar biaya asuransi, biaya asuransi tambahan, dan biaya administrasi.
Jadi, proteksi asuransi dibayar dari hasil investasi tadi. Nilai investasi dari pemegang polis dipotong secara rutin untuk membayar biaya asuransi. Setelah seluruh pembayaran diselesaikan maka ada nilai yang bisa diambil pemegang polis. Porsi inilah yang bisa dicairkan untuk dana pendidikan atau dana pensiun.
Sebagai catatan, selama nilai polis cukup untuk membayar biaya asuransi, maka proteksi asuransi tetap aktif. Tapi kalau tidak cukup, maka perusahaan asuransi akan meminta nasabah melakukan top up dana.
Yang perlu diingat juga, nilai polis sangat bergantung pada kinerja investasi. Yang namanya investasi ya ada saja risiko yang membayangi, termasuk kerugian. Saat ini, perusahaan asuransi skala besar menawarkan produk asuransi unit link ini. Misalnya saja, Prudential, AXA Mandiri, Allianz, Sequis Life, dan Manulife.
Produk asuransi unit link kini menjelma menjadi tulang punggung perusahaan asuransi. Kenapa? Karena kontribusi premi dari unit link mencapai 60 persen dari total pendapatan premi asuransi di berbagai perusahaan.
Apakah asuransi unit link menguntungkan? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini: Investasi di Unit Link, Menguntungkan?
3. Asuransi Unit Link Berisiko
Karena asuransi unit link juga mengandung porsi investasi, jadi ada potensi rugi di dalamnya. Adanya risiko kerugian ini perlu mendapat sorotan agar nasabah memahami bahwa asuransi unit link tidak semata-mata untung atau return saja. Nasabah perlu melek bahwa ada potensi kerugian di dalam asuransi unit link.
Masyarakat juga perlu memiliki pertimbangan yang matang untuk memilih, apakah membeli produk asuransi unitlink atau asuransi tradisional. Asuransi tradisional adalah asuransi yang tidak dikaitkan dengan investasi.
4. Jenis Unit Link
Ternyata ada banyak jenis asuransi unit link. Perbedaan dari masing-masing jenis terletak pada instrumen investasi yang dipilih. Secara umum, ada empat jenis asuransi unit link sesuai dengan profil risiko nasabah:
Unit link pasar uang. Dalam jenis ini, perusahaan asuransi akan menempatkan portofolio nasabah 100 persen di instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, SBI, dan surat utang jangka pendek. Nasabah yang memiliki profil risiko konservatif cocok nih dengan jenis ini.
Unit link pendapatan tetap. Dalam jenis ini, perusahaan asuransi akan menempatkan portofolio nasabah 80 persen di instrumen obligasi. Nasabah dengan profil risiko moderat relatif lebih cocok dengan jenis ini.
Unit link campuran. Dalam jenis ini, perusahaan asuransi akan menempatkan portofolio nasabah di instrumen saham dan obligasi dengan porsi tertentu.
Terakhir, unit link saham. Sesuai namanya, perusahaan asuransi akan menempatkan portofolio nasabah minimal 80 persen di saham. Risikonya memang cukup tinggi, tapi juga menawarkan return yang tinggi juga atau high risk high return.
Date: