Tips Gaji Tak Cepat Habis di Tengah Pandemi

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Bagi sejumlah orang, mengelola gaji tidaklah mudah. Gaji yang sebenarnya dapat disisihkan untuk sejumlah keperluan positif (dana darurat/investasi/tabungan/kebutuhan esensial dan sebagainya) justru cepat habis karena kesalahan dalam pengelolaan.

Gaji tersebut tidak jarang dihabiskan untuk berbagai kebutuhan atau keinginan yang tidak terlalu mendesak. Tidak jarang habisnya gaji itu diikuti dengan kekecewaan, namun pola tersebut terus berulang.

Habisnya gaji dengan cepat itu disebabkan sejumlah faktor, mulai dari tidak adanya perencanaan yang memadai hingga tidak mampu mengendalikan diri. Namun, jangan khawatir. Tidak ada kata terlambat untuk memiliki pengelolaan keuangan yang lebih baik di masa depan.

Berikut ini sejumlah tips bagi kamu yang merasa seringkali kesulitan mengelola gaji:

1. Perencanaan

Sebelum menggunakan gaji, tidak ada salahnya kita membuat perencanaan untuk jangka waktu tertentu (bisa mingguan atau bulanan) terlebih dulu. Perencanaan itu bisa dibuat serinci mungkin atau hanya secara umum.

Misalnya, seorang pekerja memperoleh gaji Rp5 juta per bulan. Dari gaji tersebut, pekerja itu bisa mulai mengatur berapa % yang dialokasikan untuk simpanan (tabungan), makanan, pulsa, listrik, membayar utang dan sebagainya.

Perencanaan ini akan membantu pekerja tersebut menggunakan dana sesuai alokasi yang ditentukan.

2. Sisihkan, Bukan Sisakan

Berdasarkan gaji yang diperoleh, idealnya kita menyisihkan, bukan menyisakan, gaji untuk disimpan sebagai tabungan. Menyisihkan gaji tersebut dapat dilakukan dalam kurun waktu yang tidak terlalu jauh dari hari dimana kita memperoleh gaji.

Hal tersebut perlu dilakukan supaya kita bisa segera "menyelamatkan" dana yang ada untuk keperluan simpanan. Ingat, kehidupan tidak hanya dijalani pada hari ini saja, melainkan juga hari esok.

Menyisihkan gaji untuk tabungan berarti kita memprioritaskan alokasi sebagian dari gaji atau penghasilan untuk simpanan. Menyisihkan gaji juga memudahkan kita untuk menabung dengan besaran tetap setiap bulannya.

3. Berhemat

Berhemat adalah salah satu tips klasik dalam mengelola gaji. Berhemat berarti menggunakan dana yang lebih sedikit untuk mendapatkan barang/jasa dengan fungsi yang sama.

Praktik berhemat dapat diterapkan dalam sejumlah aspek. Salah satu contoh yang populer dalam masa pandemi corona ini adalah mengkonsumsi masakan sendiri ketimbang membeli makanan.  

4. Memiliki Tujuan

Adanya tujuan yang ingin dicapai di masa depan akan memudahkan pengelolaan gaji. Mengapa? Dengan adanya tujuan tersebut, kita akan terdorong untuk menyiapkan berbagai hal jika sungguh-sungguh ingin mencapai tujuan tersebut.

Misalnya, kita memiliki rencana untuk mudik atau pergi ke luar kota setelah masa pandemi ini berakhir. Dengan demikian, kita perlu memiliki dana untuk membeli tiket kendaraan umum (kereta api/pesawat/bus/kapal).

Dana tersebut dapat dikumpulkan sejak jauh-jauh hari dengan cara menyisihkan sebagian gaji secara berkala.

5. Ketahui Prioritas

Sebelum menggunakan gaji, kita juga bisa menentukan prioritas pengeluaran. Tentu saja, setiap orang memiliki prioritas yang berbeda-beda dalam penentuan prioritas pengeluaran tersebut.

Sebagai contoh, kita memiliki keinginan untuk membeli baju baru. Di saat yang bersamaan, kita sebenarnya masih memiliki banyak baju layak pakai. Dengan demikian, kita perlu berpikir apakah pembelian baju baru tersebut merupakan hal yang prioritas atau bukan. 

Penentuan prioritas tersebut dapat membantu kita menentukan pengeluaran yang mendesak dan tidak mendesak. Apabila tidak mendesak, tentu saja kita dapat menahan diri untuk tidak mengeluarkan uang untuk pengeluaran tersebut.