Strategi Pemerintah Tingkatkan Konsumsi di Bulan Puasa

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Pemerintah berupaya meningkatkan konsumsi masyarakat di bulan puasa pada 2021. Konsumsi rumah tangga adalah komponen yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB Indonesia mencapai lebih dari 50%. Pada kuartal IV/2020, konsumsi rumah tangga di Indonesia terkontraksi minus 3,61%.

Kontraksi itu mengecil dibandingkan dengan kuartal III/2020 dan kuartal II/2020 yang masing-masing sebesar minus 4,05% dan minus 5,52%. Konsumsi rumah tangga itu turun karena dampak pandemi virus corona.

Menurut data BPS, penjualan eceran mengalami kontraksi pada seluruh kelompok pengeluaran, antara lain pada penjualan makanan, minuman, dan tembakau; sandang; suku cadang dan aksesoris; bahan bakar kendaraan; peralatan informasi dan telekomunikasi; barang budaya dan rekreasi; serta barang lainnya.

Begitupula dengan penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda motor juga terkontraksi, volume penjualan listrik ke rumah tangga dan sebagainya. Intinya, konsumsi masyarakat menurun seiring penurunan daya beli.

Pemerintah kemudian berusaha mendongkrak konsumsi tersebut dengan berbagai cara. Seperti dikutip dari pemberitaan sejumlah media, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan sejumlah strategi pemerintah tersebut.

Baca juga: Bertaruh Prospek Pasar Modal di Kuartal II/2021

1. Subsidi Ongkir

Menurut Airlangga, pemerintah akan memberikan subsidi ongkos kirim senilai total Rp500 miliar untuk belanja nasional. Subsidi itu diberikan pada 10 dan 5 hari sebelum Lebaran 2021. Subsidi itu akan diberikan untuk "produk nasional".

Sejauh ini, belum dapat diketahui bentuk subsidi tersebut secara lebih rinci. Belum dapat diketahui juga subsidi tersebut digunakan untuk belanja melalui platform mana saja.

2. Bantuan Sosial

Pemerintah berencana menyalurkan bantuan sosial kepada 20 juta keluarga. Bantuan itu disalurkan dalam berbagai bentuk seperti beras 10 kilogram, program keluarga harapan, kartu sembako dan bantuan langsung tunai.

Salah satu bansos yang baru saja disalurkan oleh pemerintah adalah Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial senilai Rp300.000 untuk 10 juta keluarga Indonesia. 

Bantuan itu disalurkan melalui PT Pos Indonesia selama 4 bulan (Januari, Februari, maret dan April). Pemerintah menganggarkan Rp12 triliun untuk bantuan tersebut.

3. THR

Pemerintah juga mendorong perusahaan swasta untuk memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada para karyawannya. Pemerintah memperkirakan nilai THR itu mencapai Rp215 triliun.

Pemerintah juga mendorong perusahaan swasta membayarkan THR secara penuh pada 2021 atau tidak dipotong dan dicicil seperti 2020. Alasannya, pemerintah telah memberikan banyak stimulus bagi dunia usaha untuk bertahan di masa pandemi corona.