Sebelum Pusing, Perhatikan 4 Tips Pakai Pay Later Ini
[Waktu baca: 3 menit]
Fasilitas pay later (bayar nanti) semakin beragam di Indonesia seiring perkembangan teknologi digital. Fasilitas ini banyak ditawarkan oleh marketplace untuk membantu orang ketika berbelanja.
Pay later adalah fasilitas pinjaman yang ditawarkan oleh penyedia yang memungkinkan pengguna membayar di waktu lain atas barang atau jasa yang dibeli. Dengan kata lain, konsumen tidak harus mengeluarkan uang pada saat itu juga ketika hendak membeli barang atau jasa.
Bagi sebagian konsumen, keberadaan fasilitas pay later ini sangat membantu karena bisa membeli barang atau jasa dengan cara pembayaran di kemudian hari. Pengurusan yang lebih mudah daripada kartu kredit kian memikat fasilitas ini.
Namun, apabila tidak berhati-hati, penggunaan pay later bisa menjadi senjata makan tuan. Selain terjebak utang yang terlalu besar, penggunaan pay later yang tidak terkontrol dapat menganggu keuangan personal.
Berikut ini sejumlah tips penggunaan pay later:
1. Tentukan Kebutuhan
Sebelum melakukan transaksi belanja di marketplace menggunakan pay later, konsumen perlu memahami kebutuhannya terlebih dulu. Dalam memahami kebutuhan tersebut, konsumen bisa menjawab sejumlah pertanyaan.
Pertanyaan tersebut semisal: apakah saya benar-benar membutuhkan barang/jasa yang akan dibeli tersebut? Apa manfaatnya bagi? Adakah kebutuhan lain yang lebih mendesak? Apakah pembayaran harus menggunakan pay later?
tentu saja, tidak ada salahnya melakukan belanja untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Namun, keputusan tersebut sebaiknya disadari sehingga tidak merugikan diri sendiri di masa depan.
2. Kemampuan Membayar
Kemampuan membayar setelah melakukan transaksi juga perlu diperhatikan. Cara sederhana untuk menghitung kemampuan membayar adalah dengan cara memproyeksikan berapa besar porsi pendapatan di masa depan yang akan digunakan untuk membayar cicilan tersebut.
Kemampuan membayar ini harus diperhatikan karena pembayaran atas transaksi yang dilakukan adalah kewajiban konsumen. Jangan sampai membeli barang atau jasa dengan pay later yang tidak bisa kita bayar di masa depan.
3. Pertimbangkan Bunga dan Denda
Pada dasarnya, menggunakan fasilitas adalah meminjam uang dari penyedia dana yang bekerjasama dengan penyedia jasa. Penyedia jasa seperti marketplace biasanya bekerjasama dengan perusahaan teknologi finansial peer to peer lending dalam menyediakan fasilitas pay later ini.
Selain pembayaran pokok pinjaman, kita juga perlu mempertimbangkan mengenai besaran bunga dari pinjaman tersebut dan berapa lama waktu pembayaran pinjaman. Beberapa fasilitas pay later memiliki kebijakan sanksi denda apabila peminjam terlambat membayar pinjaman beserta bunganya.
Bunga pay later biasanya lebih tinggi daripada bunga kartu kredit. Salah satu pay later mematok bunga sebesar 2,14% hingga 4.78% per bulan.
4. Baca Syarat dan Ketentuan
Aktivitas memabca syarat dan ketentuan pay later ini mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun, tidak ada salahnya membaca syarat dan ketentuan untuk memahami berbagai ketentuan yang ditentukan oleh penyedia fasilitas pay later ini.
Dalam syarat ketentuan itu biasanya diatur secara rinci mengenai ketentuan pinjaman, pokok pinjaman, bunga pinjaman, angsuran, jatuh tempo, konsekuensi hukum dan sebagainya.
Di samping itu, syarat dan ketentuan mencantumkan hak kewajiban peminjam dana dan penyedia dana. Syarat dan ketentuan ini dapat menjadi salah satu rujukan apabila terjadi masalah di kemudian hari.
Date: