Mengenal Saham YG Entertainment, 'Rumah' Blackpink dan Bigbang

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Siapa sih yang nggak pernah dengar nama Blackpink? Kayaknya sih, mau kamu KPopers atau bukan, pasti pernah dengar nama grup penyanyi perempuan asal Korea Selatan ini. 

Lagu-lagunya kerap diputar di radio, televisi, dan sering masuk jajaran video trending di Youtube. Blackpink juga sering digandeng oleh salah satu marketplace raksasa sebagai brand ambassador. 

Pokoknya, Blackpink adalah nama besar bagi industri musik Korea, bahkan dunia. Apapun yang berhubungan dengan personel-personelnya, yakni Jennie, Jisoo, Rose, dan Lisa, pasti dikejar-kejar penggemarnya. 

Blackpink ini bernaung di bawah manajemen perusahaan hiburan terbesar di Korea Selatan: YG Entertainment. Perusahaan ini beroperasi sebagai label rekaman, agen pencari bakat, perusahaan produksi musik, hingga manajemen acara. 

Tak cuma Blackpink yang dibina oleh YG Entertainment. Sepanjang sejarahnya, YG Entertainment telah melahirkan nama-nama besar di dunia hiburan Korea Selatan, seperti BigBang, AKMU, iKon, hingga aktris dan aktor seperti Kang Dong-wong, Choi Ji-woo, hingga Cha Seung-won. 

Nah, kamu tahu nggak kalau YG Entertainment sudah melantai di bursa efek Korea Selatan? YG Entertainment dengan kode saham 122870 juga selama bertahun-tahun bertengger dalam jajaran saham bluechip KOSDAQ (Korea Exchange), bursanya Korea Selatan. 

Lantas apa saja fakta menarik tentang saham YG Entertainment? Big Alpha merangkumnya untuk kamu.

1. Keluar dari Saham Blue Chip 

Awal Mei 2021 ini, saham YG Entertainment dengan kode emiten 122870 terpaksa lengser dari jajaran saham blue chip di bursa Korea Selatan. YG Entertainment pun kini masuk dalam perusahaan bisnis menengah. Hal ini dirilis melalui Sistem Pengungkapan Elektronik Layanan Pengawasan Keuangan KOSDAQ. 

Tak cuma saham YG Entertainment saja yang turun klasemen. Saham perusahaan hiburan lainnya, SM Entertainment juga mengalami nasib yang sama. Sebagai informasi, SM Entertainment menaungi artis-artis top seperti Girls Generations dan Super Junior. 

Kabar keluarnya saham YG Entertainment dari deretan saham blue chip di bursa Korea Selatan cukup mengagetkan karena 122870 sudah bertengger sebagai saham blue chip sejak 2013 lalu. 

YG Entertainment tak lagi menyandang status sebagai saham blue chip bukan tanpa sebab. Kalau dari segi skala bisnis, YG Entertainment masih cukup perkasa. 

Sayangnya, YG Entertainment mencatatkan kerugian bersih sebesar 1,8 miliar won atau setara US$1,6 juta. Hantaman pandemi terhadap industri hiburan menjadi salah satu penyebabnya. Kondisi inilah yang membuat YG Entertainment tak lagi masuk deretan saham blue chip.

2. Pergerakan Harga Saham Sangat Dipengaruhi 'Gosip' Artisnya

Ya, kamu nggak salah baca. Sama dengan pergerakan harga saham lainnya yang sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar, saham YG Entertainment juga demikian. Bedanya, sentimen pasar di sini bisa berupa gosip-gosip yang menerpa artis-artis di bawah naungan YG Entertainment. 

Misalnya pada awal 2021 ini saat muncul kabar bahwa ada dua artis YG Entertainment yang berpacaran. Keduanya adalah Jennie dari Blackpink dan G-Dragon dari BigBang. Kabar ini tersebar oleh Dispatch, semacam Lambe Turah-nya Korea.

Gara-gara ada gosip itu, saham YG Entertainment langsung anjlok sampai 3,14 persen dalam satu hari perdagangan. Langsung ngefek!

Contoh lainnya, saat akhir Maret lalu YG Entertainment dan SBS (stasiun televisi besar Korea) mengumumkan untuk menghentikan penayangan film 'Joseon Exorcist' karena banyak penolakan akibat kontroversi yang muncul. Saham YG Entertainment langsung jeblok 5,63 persen. 

3. Melantai di Bursa Sejak 2011

YG Entertainment pertama kali menawarkan saham perdananya alias IPO pada 2011 lalu. Saat itu, perusahaan menargetkan bisa meraup dana publik sampai 35 miliar won. 

Harga perdana saham saat itu sebesar 29.898 won. Sementara hari ini, harga saham YG Entertainment bertengger di level 41.350 won atau sekitar Rp 524.055 per lembar saham.  

Sebagai informasi, YG Entertainment didirikan oleh produser musik dan eksekutif musik Korea Selatan Yang Hyun-suk pada 1996. YG Entertainment bukan satu-satunya agensi hiburan Korea Selatan yang pernah IPO. 

Agensi lainnya yaitu Big Hit Entertainment juga telah go public. Kami mengulas IPO Big Hit tersebut dalam artikel berikut: Saat Popularitas BTS Sukseskan IPO Big Hit Entertainment.

 


 

Tags: