Memberi Uang ke Orangtua Setelah Bekerja, Haruskah?

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh sejumlah orang, baik di Indonesia atau di luar Indonesia, adalah memberi uang kepada orangtua setelah anak tersebut memiliki penghasilan. 

Pemberian uang dilakukan dalam kurun waktu yang bervariasi. Ada anak yang memberi uang kepada orangtua setiap bulan, ada pula yang memberi uang beberapa bulan sekali dengan jumlah yang diakumulasi. Ada pula yang hanya memberi sesekali dan tidak rutin.

Tentu saja, setiap orang memiliki pandangan, cara dan kebiasaan yang berbeda terkait pemberian uang kepada orangtua ini. Setiap orang juga memiliki pandangan yang berbeda mengenai besaran uang yang diberikan kepada orangtua.

Ada pula anak yang memberikan hal-hal non-material, bukan hanya uang, kepada orangtua. Berikut ini sejumlah hal yang dapat dipertimbangkan seorang anak ketika hendak memberikan uang kepada orangtua:

1. Kondisi Finansial Orangtua

Kondisi finansial orangtua adalah hal yang cukup krusial dipertimbangkan oleh seorang anak yang telah bekerja dalam mempertimbangkan apakah perlu atau tidak memberi uang kepada orangtua. Kondisi setiap orangtua tentu saja berbeda-beda dan unik.

Bagi orangtua yang masih memiliki pekerjaan dengan penghasilan memadai atau mendapatkan uang pensiun yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup, uang yang diberikan oleh anak barangkali tidak terlalu dibutuhkan.

Namun, apabila orangtua sudah tidak memiliki penghasilan atau uang pensiun yang memadai untuk membiayai kebutuhan dan keinginan hidup, seorang anak yang sudah bekerja perlu mempertimbangkan untuk memberi uang tersebut.

Uang yang diberi oleh seorang anak kepada orangtuanya tersebut akan sangat berguna untuk menyambung hidup sehari-hari, mulai dari membeli makanan, membayar listrik atau air hingga membeli berbagai kebutuhan lainnya.

2. Situasi Darurat

Kondisi lain yang perlu dipertimbangkan adalah ketika orangtua menghadapi kondisi yang darurat atau mendesak seperti mengalami musibah sakit, kecelakaan, bencana alam, diberhentikan dari pekerjaan dan sebagainya.

Dalam kondisi itu, orangtua barangkali membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan atau perawatan di rumah sakit, memperbaiki rumah yang rusak akibat bencana alam dan sebagainya. Dalam situasi ini, bantuan finansial dari orang lain, termasuk anak, sangat dibutuhkan.

3. Tanda Bakti

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang anak untuk membalas budi atas apa yang telah dilakukan oleh orangtua. Salah satunya adalah dengan memberi uang kepada orangtua.

Kendati bukan satu-satunya cara, sebagian orang menganggap memberi uang adalah tindakan nyata dalam mengekspresikan kasih sayang. Tentu saja, berapapun uang yang diberikan oleh seorang anak tidak akan sanggup menyamai apa yang telah diberikan orangtua kepada anaknya.

Perlu diingat, memberikan uang bukan satu-satunya cara seorang anak berbakti kepada orangtuanya. Berbagai aspek non-material lainnya juga tidak kalah penting dalam hubungan orangtua dan anak.

4. Momentum

Memberikan uang untuk orangtua juga dapat dilakukan pada saat momentum tertentu. Uang tersebut bisa diberikan secara tunai atau digunakan untuk membeli barang atau jasa tertentu. 

Sebagai contoh, ayah atau ibu berulangtahun atau sedang merayakan ulangtahun pernikahan. Dalam momentum itu, anak dapat membelikan kado atau memberikan hadiah dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk uang atau barang/jasa.