Jangan Lakukan 5 Hal Ini Ketika Membeli Rumah!
[Waktu baca: 5 menit]
Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Di Indonesia, rumah adalah salah satu dari tiga kebutuhan pokok yang sering diajarkan oleh orangtua yaitu papan (rumah), pangan (makanan) dan sandang (pakaian).
Di berbagai tempat, terutama di kota besar, harga rumah terus merangkak naik setiap tahunnya. Hal itu disebabkan karena tingginya permintaan terhadap rumah seiring peningkatan jumlah populasi penduduk.
Bagi sebagian orang, rumah menjadi salah satu benda paling mahal yang pernah dibeli seumur hidup. Tidak mengherankan apabila banyak orang yang menghabiskan waktu tidak sebentar dalam proses membeli rumah.
Karena harga rumah yang dianggap tidak murah bagi sebagian orang tersebut, tidak jarang orang rela berutang dari berbagai sumber selama belasan hingga puluhan tahun untuk mendapatkan uang untuk membeli rumah.
Oleh karena itu, proses membeli rumah tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada sejumlah hal yang harus dilakukan dan dihindari. Berikut ini sejumlah hal yang sebaiknya tidak dilakukan ketika membeli rumah:
1. Tidak Melakukan Kalkulasi
Sebelum membeli rumah, seseorang harus menghitung secara cermat kemampuan finansialnya dalam membayar berbagai pengeluaran terkait rumah.
Misalnya, seseorang membeli rumah dengan menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dia harus menghitung berapa uang muka yang sanggup dibayarnya, berbagai biaya administrasi hingga angsuran atau cicilan yang harus dibayarnya dalam jangka waktu tertentu.
Perhitungan ini sangat perlu dilakukan supaya seseorang dapat menyesuaikan pengeluarannya tersebut dengan pendapatan atau uang yang dimiliki. Sejumlah pakar menyarankan jumlah utang yang harus dibayar seseorang setiap bulannya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan.
Tidak ada salahnya juga seseorang menyiapkan berbagai skenario dalam pembayaran cicilan tersebut. Misalnya, skenario ketika seseorang tersebut kehilangan pekerjaan sedangkan ada angsuran yang harus dibayar setiap bulannya. Tidak ada salahnya bersiap untuk kondisi terburuk dengan persiapan yang terbaik.
Selain itu, calon pembeli rumah juga perlu mempersiapkan diri menghadapi pengeluaran yang tidak terduga setelah memiliki rumah. Misalnya, rumah tersebut mengalami kerusakan. Aneka biaya ini perlu dipikirkan sejak dini.
2. Tidak Melakukan Komparasi
Dalam membeli rumah, seseorang perlu melakukan pembandingan dalam banyak hal, mulai dari pilihan rumah, harga rumah hingga produk KPR.
Pada saat ini, ada banyak sekali produk KPR yang ditawarkan oleh bank. Berbagai produk tersebut biasanya menawarkan berbagai fasilitas dalam hal bunga, tenor, uang muka dan sebagainya.
Tidak ada salahnya seseorang melakukan komparasi suatu KPR dengan KPR yang lain yang ditawarkan oleh berbagai bank. Komparasi itu dilakukan untuk menghasilkan keputusan yang baik ketika mengambil KPR. Ingat, mengambil fasilitas KPR tidak sama seperti memutuskan kredit sepeda motor. KPR adalah sebuah komitmen jangka panjang.
Di samping itu, seseorang yang hendak membeli rumah perlu melakukan komparasi pilihan rumah yang hendak dibelinya. Calon pembeli rumah tersebut dapat mengumpulkan sejumlah kandidat rumah yang diincar, lalu melakukan penilaian berdasarkan kriteria yang dibuat. Dengan kata lain, jangan terpaku hanya pada satu rumah.
3. Tidak Melakukan Survei
Survei lokasi adalah hal mutlak yang perlu dilakukan ketika seseorang hendak membeli rumah. Survei lokasi itu perlu dilakukan untuk memastikan bahwa lokasi rumah yang dibeli sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh calon pembeli rumah.
Contoh kriteria itu antara lain rumah tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah, tidak terletak di tepi jurang, tidak dekat dengan lokasi rawan banjir, bukan merupakan lahan bekas kuburan dan sebagainya.
Di samping itu, survei juga dapat dilakukan untuk mengukur jarak antara tempat tinggal dan tempat lain yang kelak akan dikunjungi seperti kantor atau tempat kerja.
4. Tidak Memeriksa Kredibilitas Pengembang
Tidak semua pengembang perumahan atau pihak yang menyediakan jasa pemasaran rumah adalah pihak yang dapat dipercaya. Kasus penipuan yang dilakukan oleh pengembang (developer) berulangkali terjadi di berbagai daerah sehingga mengakibatkan kerugian finansial yang tidak kecil.
Oleh karena itu, calon pembeli rumah perlu memeriksa kredibilitas dan rekam jejak pengembang yang menawarkan rumah tersebut dengan cara mencari informasi di internet, memeriksa rumah yang pernah dibangun sebelumnya hingga bertanya kepada berbagai sumber yang dapat dipercaya.
5. Tidak Mempertimbangkan Fasilitas atau Infrastruktur
Infrastruktur adalah sarana penting yang harus dipertimbangkan ketika membeli rumah. Infrastruktur yang dimaksud seperti jalan raya, jalan tol, jembatan dan sebagainya.
Sebelum membeli rumah, calon pembeli rumah perlu memastikan bahwa ada infrastruktur yang memadai di sekitar lingkungan rumah. Hal itu perlu dipastikan supaya tidak mengalami kesulitan dalam melakukan mobilitas atau berpergian ketika sudah menempati rumah tersebut.
Selain infrastruktur, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah keberadaan berbagai fasilitas pendukung yang terletak tidak jauh dari rumah. Fasilitas itu antara lain rumah sakit, pasar, pusat perbelanjaan, sekolah, tempat berolahraga, tempat ibadah dan sebagainya.
Mau beli rumah pertama? Big Alpha akan menyelenggarakan webinar "Propertalk: Tips-tips Jitu Beli Rumah Perdanamu" pada 27 September 2020 pukul 15.00 WIB. Raih kesempatan mendapatkan cashback puluhan juta Rupiah untuk pembelian rumah perdanamu. Klik di sini untuk pendaftaran.
Date: