Investasi Emas di Pegadaian: Jenis, Keuntungan dan Risiko 2021

Date:

[Waktu baca: 5 menit]

Emas sebagai salah satu instrumen investasi semakin dilirik masyarakat. Nilai emas yang cenderung selalu naik dan tidak tergerus inflasi membuatnya menjadi aset lindung nilai. Sifat yang dimiliki emas tentu berbeda dengan mata uang yang nilainya terus tergerus inflasi. 

Sebagai gambaran mengenai konsep di atas, uang tunai sebesar Rp 10.000 pada tahun 2010 lalu berbeda dengan uang bernilai sama di tahun 2021 ini. Pada tahun 2010 lalu, kita bisa beli beras seberat nyaris 1,5 kg dengan uang Rp 10.000. Namun pada 2021 ini, kita hanya bisa menular uang Rp 10.000 untuk besar seberat 1 kg lebih sedikit. Artinya, nilai mata uang rupiah tergerus inflasi. 

Hal itu tidak "terjadi" pada emas. Harga beli emas Antam pada 2010 lalu sebesar Rp 410.000 per gram. Selang 11 tahun, pada 2021 ini, harga emas produksi Antam telah naik menyentuh Rp 930.000 per gram. Artinya dalam satu dekade, harga emas di pasar dalam negeri telah naik lebih dari 100 persen. Nilainya tidak tergerus inflasi, tetapi malah menanjak. 

Sifat emas sebagai lindung nilai juga terlihat saat pandemi Covid-19. Sejak pandemi muncul pada awal 2020 lalu, emas terbukti tahan guncangan. Saat instrumen investasi lain, khususnya saham merosot tajam, harga emas justru melonjak. Sepanjang 2020 harga emas tercatat mengalami kenaikan 23 persen. 

Karakteristik seperti nilai yang cenderung naik setiap tahunnya dan risiko yang lebih kecil ketimbang jenis investasi lain, membuat orang banyak yang tertarik untuk menjajal berinvestasi emas. Salah satu saluran yang bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi emas adalah PT Pegadaian. 

Ada beberapa bentuk investasi emas yang ditawarkan oleh perusahaan pelat merah ini. Seperti apa investasi emas di Pegadaian? Bagaimana caranya?

Baca juga: Nasib Investasi Emas di Tahun Kerbau Logam

Investasi Emas di Pegadaian

Pegadaian sebagai salah satu BUMN besar di Indonesia sebenarnya berfokus pada layanan simpan pinjam dengan jaminan atau agunan barang. Namun seiring dengan ekspansi bisnis yang dilakukan, Pegadaian memberikan opsi investasi emas. 

Utamanya, ada tiga bentuk investasi emas di Pegadaian. Apa saja?

1. Jual Beli Emas Batangan Fisik

Bentuk investasi emas pertama adalah dengan jual beli emas fisik di Pegadaian. Nama layanannya adalah 'Mulia'. Produk ini melayani penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau dengan dicicil. Konsep investasi emas di Pegadaian sebenarnya sama saja dengan pembelian emas di tempat lain. Beli di saat harga murah, dan bisa menjualnya saat harga lebih tinggi. 

Jika kamu ingin membeli emas fisik di Pegadaian, kamu bisa datang ke outlet Pegadaian Galeri24 dengan membayar nilai emas yang akan dibeli. Ukuran emas batangan yang ditawarkan mulai dari 0,5 gram sampai 1 kg. 

Jika kamu ingin membeli emas fisik dengan dicicil, maka kamu perlu menentukan pola pembayaran angsuran sesuai dengan aturan. Berikut adalah aturan cicilan emas batangan di Pegadaian:

  • Jenis logam mulia meliputi produk Antam, UBS, atau Pegadaian
  • Jangka waktu cicilan 3, 6, 12, 18, 24, atau 36 bulan
  • Uang muka minimal 15 persen
  • Pengambilan emas fisik setelah lunas
  • Akad pembiayaan satu akad
  • Biaya administrasi Rp 50.000

2. Menabung Emas

Pegadaian juga menawarkan opsi menabung emas. Layanan 'Tabungan Emas' yang diberikan Pegadaian berupa penitipan saldo emas. Cara menabung emas di Pegadaian juga terbilang mudah, yakni cukup membayar melalui outlet Pegadaian, ATM, aplikasi Pegadaian Digital, atau agen Pegadaian. Transaksi top-up tabungan emas bisa dimulai dari berat emas 0,01 gram dan maksimal 100 gram per harinya. 

Saldo emas yang kamu tabung di Pegadaian bisa dijual kembali (buyback) dengan minimal penjualan kembali 1 gram dan maksimal 100 gram per hari. Transaksi buyback ini hanya bisa dilakukan di outlet Pegadaian atau aplikasi Pegadaian Digital. 

Tapi catatannya, saat menjual saldo emas kamu tetap harus menyisakan saldo emas minimal 0,1 gram agar rekening tabungan emas kamu tetap aktif. Selain menjualnya kembali, kamu juga bisa menggadaikan saldo emas untuk mendapat dana tunai lho! Bisa gadai tabungan emas lewat outlet Pegadaian atau aplikasi Pegadaian Digital. 

Jika saldo tabungan emas di Pegadaian sudah cukup banyak, kamu bisa mencetak fisik emas kamu dengan kurun waktu 15-45 hari kerja tergantung persediaan setiap outlet. Pencetakan emas dalam bentuk fisik bisa berwujud emas Antam, UBS, atau Galeri24 dengan ukuran keping mulai 1, 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 gram. 

Cara menabung emas di Pegadaian, kamu cukup datang ke outlet Pegadaian atau agen Pegadaian terdekat. Bawa fotocopy KTP atau paspor yang berlaku. Isi formulir pembukaan rekening tabungan emas. Kamu juga perlu membayar biaya pembukaan rekening Rp 10.000 dan biaya fasilitas titipan selama 12 bulan sebesar Rp 30.000.

Jika sudah, proses pembelian emas sudah bisa dilakukan dengan kelipatan 0,01 gram sesuai dengan harga emas saat transaksi. 

3. Jasa Titip Jual Konsinyasi Emas Pegadaian

Pegadaian juga menawarkan jasa titip jual emas. Layanan ini cocok buat kamu yang ingin segera dapat untung setelah membeli emas di Pegadaian. 

Melalui layanan ini, kamu bisa menitipkan emas batangan ke Pegadaian untuk dijual kepada investor. Jika kamu menitip sejumlah berat emas ke Pegadaian dan pada saat yang sama ada pembeli, maka emas kamu bisa dijual kepada pembeli pertama. 

Dari hasil transaksi ini, kamu bisa mendapat bagi hasil keuntungan. Untuk setiap konsinyasi emas, akan dibuatkan akad selama 3 bulan. Emas yang tidak terjual dalam kurun waktu 3 bulan ini bisa dibuatkan akad yang baru. 

Baca juga: Kilau Emas dan Emiten Penambang Emas 2021

Untung-Rugi Investasi Emas di Pegadaian

Apapun bentuk investasi pasti memiliki risiko kerugian. Kendati emas terbilang berisiko paling kecil ketimbang wujud investasi lainnya, tetap saja ada hal-hal yang perlu jadi pertimbangan. Namun dibanding risiko yang ada, emas memang menyajikan lebih banyak keuntungan. Lantas apa untung rugi berinvestasi emas di Pegadaian?

1. Aman dan Terjamin

Sebagai salah satu BUMN besar di Indonesia, PT Pegadaian memberikan keamanan dan jaminan hukum yang optimal. Pegadaian juga mem-back up seluruh tabungan emas nasabah dengan emas fisik, baik produk Antam, UBS, atau Galeri24. Dengan kredibilitas yang sudah dimiliki, Pegadaian tentu berupaya memberikan jaminan keamanan bagi seluruh nasabahnya. 

Misalnya saat kamu mencicil emas di Pegadaian, maka fisik emas bisa dibawa pulang begitu cicilan lunas. Pegadaian juga menawarkan dana segar bagi masyarakat yang membutuhkan pinjaman dengan jaminan. Sebagai pemain lama di industri ini, Pegadaian punya kredibilitas yang baik. 

2. Perhatikan Faktor Penentu Harga Emas

Investasi emas tetap memiliki risiko kerugian. Tidak selamanya harga emas mengalami kenaikan. Ada momen di mana harga emas menurun. Contohnya, harga emas di pasar dalam negeri sempat merosot dengan cukup signifikan sejak akhir 2020 lalu hingga awal 2021. Penurunan harga emas Antam ini menyusul pemulihan ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19. 

Namun beberapa faktor utama yang mempengaruhi harga emas antara lain, pergerakan nilai tukar dolar AS dan sentimen ekonomi global. Sebagai investor, kamu perlu memperhatikan pergerakan dua hal ini. Pada prinsipnya, harga emas di pasar dalam negeri akan berubah setiap harinya mengikuti perubahan harga emas dunia. 

Konsep investasi 'beli di harga rendah dan jual di harga tinggi' tidak selalu bisa terlaksana dalam berinvestasi emas. Pergerakan harga emas untuk melonjak signifikan bisa memakan waktu tahunan. Karenanya, investasi emas lebih baik ditujukan untuk jangka panjang.
 

Tags: