Bukan Cuma OVO, Lippo Juga Investasi di Perusahaan Digital Ini

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Salah satu konglomerasi Indonesia, Lippo Group, memutuskan berinvestasi di sejumlah perusahaan digital untuk mendapatkan imbal hasil yang baik di masa depan.

Selama ini Lippo Group yang didirikan oleh taipan Mochtar Riady itu dikenal sebagai salah satu investor utama dompet digital Indonesia, OVO. Ternyata, Lippo Group juga berinvestasi di perusahaan digital lain seperti Ruangguru dan Klinik Pintar. Ruangguru adalah perusahaan teknologi layanan pendidikan, sedangkan Klinik Pintar adalah perusahaan layanan kesehatan.

Fakta itu terungkap setelah perusahaan Lippo Group, Multipolar, mengumumkan di laman Bursa Efek Indonesia  pada akhir Mei 2021 ini bahwa anak usahanya yaitu Nusa Jaya Cipta berinvestasi di Ruangguru senilai Rp21 miliar. Dengan investasi itu, emiten berkode saham MLPL menggenggam saham Ruangguru sebesar 3,38 persen.

Manajemen MLPL menyatakan bahwa investasi di Ruangguru itu akan menghasilkan investasi yang baik. Kendati demikian, dengan porsi kepemilikan yang relatif kecil, MLPL bukan pihak pengendali di Ruangguru.

Dalam materi paparan publik yang disampaikan pada pertengahan Mei 2021, manajemen Multipolar menyatakan bahwa perusahaan akan mentransformarsi portofolio bisnisnya menjadi yang berorientasi masa depan yaitu  bidang teknologi dan digital

Selama beberapa tahun terakhir, Multipolar telah berinvestasi dan menjalankan portofolio bisnis digital di Indonesia dan Asia Tenggara melalui Venturra Capital. Sejumlah portofolio itu antara lain Ruangguru, OVO, Klinik Pintar dan sebagainya.

Seperti diketahui, ekonomi digital di Indonesia diperkirakan terus meningkat hingga 2025. Banyak perusahaan besar, termasuk BUMN, memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan digital. Prospek yang menjanjikan menjadi salah satu alasan mengapa mereka berinvestasi di sektor tersebut. 

Simak ulasan kami mengenai keputusan perusahaan berkapitalisasi pasar besar berinvestasi di perusahaan-perusahaan digital di Indonesia: Ketika "Big Caps" Jatuh Hati ke Perusahaan Digital

Tags: