Apa Itu Reksa Dana?

Date:

[Waktu baca: 5 menit]

Apa itu reksa dana? Apakah saja keuntungan berinvestasi di reksa dana? Mengapa banyak orang yang semakin tertarik berinvestasi di reksa dana? Apakah investasi reksa dana ada risikonya? Berikut ini ulasannya!

Pada dasarnya, reksa dana adalah instrumen investasi dimana dana masyarakat dikelola dan diinvestasikan oleh pihak bernama manajer investasi di instrumen investasi tertentu. Sederhananya, reksa dana adalah instrumen investasi yang di dalamnya terdapat instrumen investasi. 

Secara regulasi, menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Tidak semua perusahaan boleh mengelola reksa dana. Hanya perusahaan (biasanya perusahaan manajemen aset) yang terdaftar dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan yang dapat mengelola reksa dana. Jadi, tidak sembarangan perusahaan bisa mengelola reksa dana!

Reksa dana adalah salah satu pilihan instrumen investasi yang bisa kamu pilih untuk mendapatkan keuntungan atau menumbuhkan aset. Investasi reksa dana pada masa kini tidak sesulit di masa lalu, lho! Reksa dana apa saja yang ada di Indonesia? 

Jenis Reksa Dana

Seperti sudah disinggung di atas, reksa dana adalah instrumen investasi yang berisi portofolio efek. Artinya, reksa dana dapat berisi instrumen investasi seperti saham, obligasi, deposito dan surat-surat berharga lainnya.

Secara umum, ada empat jenis reksa dana yang cukup populer yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran. Ada jenis reksa dana lainnya yaitu reksa dana penyertaan terbatas namun reksa dana jenis ini hanya bisa dibeli kalangan tertentu. Nah, apa arti dari berbagai jenis reksa dana itu? 

Reksa Dana Pasar Uang 

Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang berisi instrumen deposito, Sertifikat Bank Indonesia hingga obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Intinya, 100% dana ditempatkan di pasar uang.

Kinerja reksa dana pasar uang ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya perubahan suku bunga acuan. Pada saat suku bunga acuan turun, potensi keuntungan reksa dana pasar uang juga memiliki kemungkinan untuk turun mengingat salah satu portofolionya adalah deposito.

Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang tingkat risikonya relatif paling rendah dibandingkan dengan berbagai reksa dana lainnya karena tingkat risiko dari underlying asset-nya. Berdasarkan pengalaman di sejumlah produk, reksa dana pasar uang menghasilkan keuntungan lebih tinggi daripada deposito.

Reksa Dana Campuran 

Sesuai namanya, reksa dana campuran adalah reksa dana yang berisi campuran berbagai instrumen investasi seperti instrumen pasar uang dan instrumen pasar modal seperti saham dan obligasi dengan porsi yang beragam sesuai kebijakan manajer investasinya. 

Ada reksa dana campuran yang porsi sahamnya lebih besar dan porsi obligasinya lebih kecil, begitupula sebaliknya. Secara umum, reksa dana campuran memiliki alokasi yang lumayan besar di saham.

Calon investor reksa dana campuran dapat mencermati lebih lanjut dalam laporan yang disebut sebagai fund fact sheet untuk mengetahui komposisi investasi reksa dana campuran: berapa persen yang ditempatkan di saham, di obligasi dan sebagainya.

Reksa Dana Saham

Sesuai namanya, reksa dana saham adalah reksa dana yang lebih banyak menempatkan dana kelolaannya di instrumen investasi berisiko tinggi yaitu saham.

Kinerja reksa dana saham sangat bergantung kepada kinerja saham yang dipilih oleh manajer investasi. Secara umum, kinerja reksa dana saham dianggap bagus apabila mampu lebih unggul daripada kinerja IHSG.

Reksa Dana Pendapatan Tetap

 Reksa dana ini dinamakan reksa dana pendapatan tetap karena instrumen investasi yang dipilihnya adalah surat berharga seperti obligasi dan sukuk.

Seperti diketahui, sukuk dan obligasi adalah instrumen investasi yang memberikan keuntungan tetap (fixed income) bernama kupon (sejenis bunga) secara berkala dalam kurun waktu tertentu. Sebagian besar portofolio dalam reksa dana pendapatan tetap berisi obligasi atau sukuk.

Keuntungan Reksa Dana

Investor dapat menikmati keuntungan investasi reksa dana antara lain dari peningkatan harga unit reksa dana atau yang biasa disebut sebagai Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB per UP).

Harga reksa dana dapat berubah sesuai dengan perubahan efek (saham/obligasi) yang terdapat di dalam reksa dana tersebut. Dalam reksa dana saham, misalnya, harga reksa dana tersebut juga bisa turun saat harga saham yang menjadi bagian dari portofolio itu turun.

Misalnya, NAB per UP suatu reksa dana X sebesar Rp1.500 atau dalam bahasa lain: harga reksa dana per unit itu sebesar Rp1.500. Apabila membeli reksa dana senilai Rp15 juta dengan NAB per UP Rp1.500 maka kita akan mendapatkan 10.000 UP.

Kamu bisa mendapatkan keuntungan jika harga reksa dana itu naik. Misalnya, 2 tahun kemudian, harga reksa dana itu naik menjadi Rp2.000. Dengan demikian, kamu akan mendapatkan keuntungan Rp500 per unit pernyertaan.

Perlu diingat, selain bisa naik, harga reksa dana juga bisa turun. Penurunan harga reksa dana itu menjadi salah satu risiko dalam investasi reksa dana. Jika investor menjual reksa dana di harga yang lebih rendah daripada harga beli maka akan mengalami kerugian. Sama seperti ketika naik, harga reksa dana juga bisa turun dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhi harga efek.

Cara Berinvestasi Reksa Dana

Sekitar 10 tahun lalu, investasi reksa dana belum semudah pada saat ini. Di masa lalu, investasi reksa dana dapat dilakukan oleh investor dengan cara datang ke kantor perusahaan manajemen aset atau bank yang memiliki lisensi sebagai agen penjual reksa dana. Calon investor perlu bertatap muka dengan pihak penjual reksa dana untuk mengisi formulir, berkonsultasi dan sebagainya.

Nah, pada saat ini, investasi reksa dana dapat dilakukan dengan bantuan aplikasi reksa dana. Saat ini sudah banyak sekali perusahaan teknologi finansial yang menawarkan jasa investasi reksa dana melalui aplikasi. Dengan kata lain, tanpa harus keluar rumah, kamu sudah bisa berinvestasi!

Pendaftaran aplikasi reksa dana itu juga tidaklah sulit. Pengguna hanya perlu mengisi data identitas diri, menyertakan hasil pindaian KTP atau NPWP dan melakukan proses konfirmasi. Modal minimal dalam berinvestasi reksa dana juga relatif terjangkau yaitu Rp100.000. Di sejumlah aplikasi bahkan ada yang mensyaratkan modal minimal Rp10.000.

Tertarik untuk berinvestasi reksa dana? Bagaimana dinamika pasar reksa dana? Ikuti sejumlah konten kami untuk mendapatkan ulasan menarik mengenai reksa dana dalam tautan berikut: artikel premium.


 

Tags: