Kasus Tabungan Raib: Kita Bisa Apa?

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Menyimpan uang di bank ternyata tidak selalu aman.

Itulah reaksi banyak orang setelah membaca pemberitaan belakangan ini mengenai hilangnya tabungan di sejumlah bank. Tidak hanya satu kasus, tapi ada beberapa. Tidak hanya terjadi di satu bank. 

Kasus itu kini sedang berusaha diselesaikan oleh pihak internal bank dan juga pihak eksternal. Semoga kasus itu bisa diselesaikan dengan baik dan kembali memulihkan kepercayaan kepada bank tersebut.

Bank adalah salah satu tempat menyimpan uang paling populer saat ini. Ada lebih dari 300 juta rekening bank umum saat ini. Selain pengamanan ketat dari pihak bank, apa yang bisa dilakukan nasabah bank untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa tersebut?

1. Buat Lebih Dari 1 Rekening

Kalau kita punya uang yang relatif banyak, tidak ada salahnya menempatkan uang di beberapa rekening di bank yang berbeda.

Mengapa? Pada saat terjadi masalah di suatu bank, kita masih memiliki tabungan di bank lain.

2. Pahami Aturan LPS

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak selalu bisa mengganti uang nasabah yang hilang di setiap kasus. 

LPS, sesuai undang-undang, hanya bisa menjamin simpanan nasabah di bank yang dicabut izin usahanya. Nilai simpanan yang dijamin maksimal Rp2 miliar.

LPS juga akan melakukan verifikasi data nasabah sebelum mengganti simpanan itu.

3. Rutin Cek Transaksi

Tidak ada salahnya memeriksa riwayat transaksi secara berkala setiap satu atau dua bulan sekali untuk memastikan ada/tidaknya kejanggalan.

Cek riwayat bisa dilakukan dengan cara melihat fitur mutasi rekening di aplikasi mobile banking atau dengan cara klasik: mencetak buku tabungan.

4. Tidak Mengumbar Data Pribadi

Jangan mengumbar data pribadi melalui media sosial, termasuk aplikasi percakapan, kepada publik: nama ibu kandung, foto KTP, sandi dan nama aplikasi mobile/internet banking, on time password (OTP), personal identification number (PIN),  card verification code (CVV)/card verification code (CVC) dan sebagainya.

5. Perbarui Data

Pembaruan data (nama dan sandi aplikasi mobile/internet banking) bisa dilakukan secara berkala dengan kombinasi atau angka yang tidak mudah ditebak oleh orang lain.